
Panas! Strategi Boeing Jegal Airbus Bocor, Begini Rencananya

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan antara raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS), Boeing, dengan produsen pesawat kakap asal Prancis, Airbus, terus memanas. Terbaru, Boeing disebut-sebut berencana untuk membeli sebuah perusahaan yang memasok komponen pesawat kepada keduanya.
Mengutip Reuters, Boeing disebut tengah berusaha membuat pemasok bahan-bahan aerostructure, Spirit AeroSystems, dapat melepaskan atau secara tajam mengurangi hubungannya dengan Airbus. Untuk langkah ini, Boeing membuka beberapa opsi, seperti mengakuisisi Spirit AeroSystems.
"Boeing sedang menjajaki pembongkaran atau penempatan kembali bisnis Spirit tertentu yang memasok komponen-komponen utama Airbus jika mencapai kesepakatan," menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip Rabu (20/3/2024).
Boeing dan Airbus adalah satu-satunya pembuat pesawat komersial besar di dunia. Keduanya berusaha memecahkan masalah kualitas dan menekan biaya seiring dengan krisis yang disebabkan oleh ledakan panel kabin di udara pada 737 MAX 9 pada bulan Januari.
Meski akuisisi Spirit AeroSystems masih dalam pertimbangan Boeing, insiden pada 5 Januari yang melibatkan bodi pesawat Boeing 737 MAX mempercepat langkah perusahaan yang berbasis di Chicago itu kepada pengambilalihan.
Boeing juga menyempurnakan strategi defensif jika regulator Eropa mempermasalahkan Airbus yang mengandalkan pesaing utamanya untuk komponen-komponen utama dalam rantai pasokannya, yang beberapa di antaranya dibuat khusus menggunakan desain dan teknologi eksklusif.
Bisnis Airbus menghasilkan seperlima pendapatan Spirit Aero pada tahun 2023, sehingga cukup besar untuk memperhitungkan potensi kesepakatan. Meski begitu, Boeing dapat menyelesaikan pembelian tanpa mengakuisisi pabrik untuk komponen Airbus.
"Namun, Boeing tidak ingin memiliki bisnis Airbus milik Spirit Aero, yang mencakup pembuatan sayap untuk jet kecil A220 di Belfast, Irlandia Utara yang merugi," tambah sumber tersebut.
Sementara itu, Spirit, yang memiliki nilai pasar hampir US$ 3,8 miliar (Rp 59 triliun), telah mengadakan pembicaraan eksplorasi dengan Airbus mengenai penjualan pabrik di Belfast.
"Tidak jelas seberapa reseptif Airbus terhadap pengambilalihan operasi Spirit. Meskipun pilihannya untuk memblokir penjualan Spirit ke Boeing terbatas, Airbus memiliki kekuatan lobi yang signifikan dengan pemerintah Eropa dan dapat mencoba memaksa Boeing untuk membeli jalan keluar dari kontrak Spirit Airbus," terang sumber lainnya.
"Boeing juga sedang menjajaki apakah perusahaan lain mungkin tertarik dengan bisnis Airbus milik Spirit."
Selain di Belfast untuk A220, Spirit membuat bagian utama badan pesawat dan tiang sayap untuk jet berbadan lebar Airbus A350 di pabrik Kinston di North Carolina, dan bagian sayap untuk Airbus di Prestwick di Skotlandia.
"Teknologi komposit Airbus A350 sensitif karena Airbus tidak ingin ada saingan yang bertanggung jawab atas bagian penting dalam produksinya," kata analis kedirgantaraan Richard Aboulafia.
Negosiasi dengan Airbus
Menurut laporan tahunan terbaru, 19% pendapatan Spirit Aero berasal dari proyek Airbus, naik dari 10% pada tahun 2013. Spirit juga telah berusaha mendapatkan harga yang lebih baik dari Airbus, pada saat produsen pesawat Eropa tersebut sedang mencari potongan harga dari pemasok.
"Tanpa harga yang lebih baik, Spirit dapat mengalami kerugian lebih dari US$ 400 juta (Rp 6,2 triliun) per tahun saat memasok suku cadang untuk pesawat A220 dan A350 kepada Airbus di tahun-tahun mendatang," kata analis TD Cowen.
"Kami tidak melihat kesepakatan Boeing-Spirit sampai masalah harga Spirit pada A220 diselesaikan dan ada kejelasan tentang apa yang terjadi pada pekerjaan Airbus lainnya."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maskapai Kini Takut Pakai Boeing? Airbus Menang 2 Tender Besar di Asia
