APBN Surplus Tapi Tarik Utang Besar, Ini Penjelasan Sri Mulyani!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Selasa, 19/03/2024 12:31 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 15 Maret 2024 tercatat surplus Rp22,8 triliun atau 0,10% terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski demikian, pihaknya tetap menarik utang sejak awal tahun.

Apa alasannya?


"Kita tak tunggu sampai defisit dulu karena akan alami dinamika market. Jadi kalau teman-teman lihat kenapa dalam situasi surplus kita issuance karena strategi kita untuk satu tahun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3/2024)

Utang yang ditarik lebih awal dapat menjadi antisipasi jikalau ada gejolak pasar keuangan yang terjadi pada pertengahan tahun. Hal ini mengingat ketidakpastian global masih sangat tinggi.

"Melihat situasi market kita manfaatkan kondisi market tertuma dengan narasi APBN kita yang tetap stabil ini membuat kita mampu dapatkan SBN dengan yield yang kompetitif," kata Sri Mulyani.

Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI membahas mengenai APBN. (Tangkapan Layar Yotuube Komisi XI DPR RI Channel)

Penarikan utang dalam situasi yang terdesak akan membuat permintaan yield dari investor menjadi lebih tinggi. Ini bisa merugikan pemerintah karena harus mendapatkan utang dengan beban biaya lebih mahal.

Total pembiayaan anggaran per 29 Februari sebesar Rp184,3 triliun, meliputi SBN neto Rp 178 triliun dan pinjaman Rp6,5 triliun.


(rsa/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil