Kereta Api Masih Jadi Moda Favorit Pemudik Lebaran 2024
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memperkirakan pemudik secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Perkiraan ini berasal dari hasil survei potensi pergerakan masyarakat, atau pemudik selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H). Survei ini mengandeng BPS dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta pihak lainnya.
Kepala BKT Robby Kurniawan mengungkapkan dari survei yang dilakukan, 20-30% pemudik Lebaran pada tahun ini memilih menggunakan moda kereta api antar kota. Tepatnya, penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
Melihat potensinya yang besar, sementara ada keterbatasan tiket perjalanan, Robby mewanti-wanti adanya pergeseran moda transportasi ke bus dan sepeda motor.
"Demandnya besar sekali untuk gunakan kereta api tapi karena keterbatasan seat di kereta api, ini memungkinkan terjadinya shifting baik dia untuk kendaraan pribadi bus atau sepeda motor," ujar Robby, dalam Konferensi Pers Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024, Minggu (17/3/2024).
Dia pun menekankan agar pemudik sepeda motor ini untuk diantisipasi karena BKT memperkirakan jumlahnya akan cukup besar. Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang). Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
(haa/haa)