Tourism Fund Jadi Jurus Baru RI Kalahkan Singapura & Malaysia Cs

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 March 2024 17:25
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria. (CNBC Indonesia)
Foto: Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki jurus baru yang diproyeksikan bakal mengalahkan pariwisata Malaysia hingga Singapura atau negara ASEAN, yakni melalui Tourism Fund. Jurus ini merupakan kolaborasi antara PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan saat ini sudah memasuki tahap pembuatan Peraturan Presiden.

"Nah harapan kita dengan tourism fund ini nanti Indonesia memiliki kemampuan daya saing yang kuat juga. Karena Karena negara-negara ini negara ASEAN betul-betul perang di dalam merebut pasar dari pariwisatanya, di mana dibutuhkan intervensi pemerintah. Tidak bisa dilepaskan begitu saja kepada badan usaha atau swasta untuk menggarap ini. Butuh tetap intervensi pemerintah, baik itu di sisi tadi event, kemudian juga di sisi makanan," kata Dirut Dony Oskaria dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (15/3/24)

Dony berharap tourism fund ini menjadi penggerak bagi pertumbuhan ekonomi parawisata Indonesia ke depan. Targetnya Tourism Fund akan selesai sebelum pertengahan tahun ini, penyusunan Perpres-nya sudah mendekati final. Tourism Fund ini bakal menjadi penyedia dana pendampingan dan juga insentif bagi pelaku parekraf di tanah air.

"Berkaitan dengan tourism fund ini, butuh pemahaman kolektif dari seluruh kita bahwa kita membutuhkan ini. Nah, dengan adanya tourism fund ini nanti, itu penggunaannya itu kita menerapkan tiga parameter. Penggunaan dari tourism fund ini. Nomor Nomor satu adalah media exposure. Seberapa banyak exposure yang didapatkan oleh desinasi dengan event yang kita lakukan," kata Dony.

Parameter kedua adalah multiplier efek ekonomi. Sebagai catatan, realisasi nilai devisa pariwisata RI di tahun 2023 tembus 14 miliar dolar AS atau setara 218,4 triliun rupiah. Dari angka tersebut, capaian kinerja untuk nilai devisa mencapai 197,74% atau jauh melampaui target yang hanya di kisaran angka 7,08 hingga 9,99 miliar dolar AS, namun data tersebut masih bersifat sementara dan belum final.

"Kita akan menghitung berapa besar ekonomi impact-nya dari event yang kita lakukan. Yang Yang terakhir baru return on investment-nya. Jadi tidak dibalik. Nah ini kan butuh kesadaran kolektif, kalau tidak nanti dibikin bahwa event ini untungnya apa," kata Dony.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dana Abadi Pariwisata Rp10 T Bisa Jadi Motor Pengembangan KEK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular