Wow! Volume Ekspor Nikel RI Naik Meski Harga Global Turun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 15/03/2024 13:20 WIB
Foto: Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis BPS, Jumat (15/3/2024). (Tangkapan layar Youtube BPS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor nikel Indonesia dan produk turunannya naik pada Februari 2024 dibandingkan Februari 2023 atau secara year on year (yoy). Kenaikan volume ekspor itu terjadi di tengah turunnya harga nikel pada bulan itu.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, volume ekspor nikel dan barang dari padanya atau yang termasuk golongan HS 75 ini sebesar 110,8 ribu ton pada Februari 2024, atau meningkat sebesar 15,97% dibandingkan Februari 2023.

"Jadi secara year on year volume ekspor nikel dan barang dari padanya, HS 75 ini meningkat," kata Amalia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (15/3/2024).


Adapun dari sisi harga, Amalia mengatakan produk nikel itu kini tengah turun, seiring dengan turunnya harga produk komoditas besi dan baja. Penurunan terbesar untuk harga komoditas veronikel yang harganya turun senilai US$ 383 juta atau sebesar 31,92%.

"Jadi kalau kita lihat secara month to month, dan kita lihat dari HS delapan digit, sebagian besar komoditas besi dan baja, serta turunannya itu mengalami penurunan, terbesar itu dari veronikel dengan kode HS 72026000," tutur Amalia.

Meski begitu, secara kumulatif atau pada Januari-Februari 2024, BPS mencatat ekspor nikel juga anjlok sebesar 0,92% menjadi senilai US$ 920 juta dari periode yang sama sebelumnya senilai US$ 1,27 miliar. Dipengaruhi turunnya ekspor komoditas itu ke China sebesar US$ 275 juta, Norwegia turun US$ 135 juta, dan Jepang US$ 70 juta.

"Untuk ekspor nikel dan barang dari padanya secara kumulatif turun 27,26% di mana penurunan nilai ekspor barang ini didorong penurunan nilai ekspor ke Tiongkok," tegas Amalia.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah