BPS Pastikan Tak Ada Kurma Israel Masuk RI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 15/03/2024 11:46 WIB
Foto: Pembeli memilih buah kurma yang dijual pada salah satu toko di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan tidak ada kurma impor Israel yang masuk ke Indonesia. Impor kurma RI dominan dipasok dari Tunisia, Iran dan Arab Saudi.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan BPS sudah melakukan konfirmasi kepada Bea Cukai dan pihak terkait perihal ini. Amalia pun memastikan impor kurma terbesar berasal dari Tunisia sebesar 29,7%, Iran 9,3% dan Arab Saudi 8,6%.

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/3/2024).


Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya telah menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak mengonsumsi produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma. MUI menyebut kurma Israel bersifat haram.

Peringatan itu tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina. Dengan memboikot produk-produknya, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya, agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.

Sebagai catatan, Indonesia memang tidak mejalin hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi kedua negara masih melakukan perdagangan.

Dari data BPS, total impor dari Israel ke Indonesia selama Januari hingga September 2023 adalah sebesar US$ 14,4 juta. Komoditas impor utamanya adalah mesin, peralatan mekanis dan bagiannya yang masuk dalam klasifikasi kode Harmonized System (HS) 84.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat RI Alami Deflasi 0,37% (mtm) di Mei 2025