
Media Prancis Rilis Kartun soal Ramadan di Gaza Tuai Kecaman, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Surat kabar harian Prancis Liberation mendapat kecaman karena menerbitkan kartun yang mengolok-olok warga Palestina yang berpuasa di Gaza untuk mencari makanan.
Kartun karya seniman Corinne Rey menggambarkan seorang pria Palestina kurus yang mengejar tikus dan kecoa di tengah reruntuhan dan bangunan yang hancur. Seorang wanita dalam kartun itu menampar tangannya dan menegurnya, dengan menyatakan: "Jangan sebelum matahari terbenam."
Kartun tersebut dibagikan pada Senin (11/3/2024) di X, dengan judul "Ramadan di Gaza".
Pengguna media sosial mengecam ilustrasi tersebut sebagai contoh ekspresi publik yang "rasis", "tidak manusiawi", dan "memuakkan" ketika ratusan ribu warga Palestina menghadapi kelaparan akibat pencegahan bantuan Israel ke daerah kantong yang dilanda perang tersebut.
"Contoh utama bagaimana media Barat dan Perancis tidak memanusiakan warga Palestina dan mengabaikan proses genosida dan pembersihan etnis masyarakat Palestina di Jalur Gaza saat ini," kata salah satu pengguna media sosial, sebagaimana dikutip Middle East Eye.
Kritikus lain terhadap kartun tersebut menulis bahwa surat kabar kiri-tengah tersebut menyindir "kelaparan yang paling cepat, paling dahsyat, dan disengaja terhadap suatu populasi yang pernah ada... mengejek 2,3 juta warga Palestina yang kelaparan di bawah pengeboman Israel yang dilakukan AS, Inggris, dan Uni Eropa, setengahnya adalah anak-anak."
Adapun pengeboman yang tiada henti di Gaza telah menyebabkan kehancuran total sektor medis dan memaksa orang mencari sisa makanan untuk bertahan hidup.
PBB dan beberapa lembaga bantuan telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan, dan menyerukan agar Israel segera mengizinkan bantuan.
Setidaknya 27 orang telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi sejak dimulainya perang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun yang menderita Cerebral Palsy.
Kritik dan Keputusasaan
Rey membela karyanya, dengan menegaskan bahwa gambarnya bertujuan untuk menjelaskan keputusasaan yang dialami warga Palestina, "mengecam kelaparan di Gaza," dan juga memberikan kritik terhadap agama.
Beberapa orang mengatakan bahwa ilustrasi tersebut hanyalah contoh lain dari diskriminasi sistemik terhadap Muslim dan Arab di masyarakat Prancis, yang menurut banyak Muslim makin meningkat seiring dengan dimulainya perang di Gaza.
Kartun tersebut adalah "contoh menjijikkan tentang bagaimana rasisme anti-Palestina dan kefanatikan anti-Muslim telah merasuki sebagian besar kelompok sayap kiri di masyarakat Prancis," kata salah satu pengguna X.
Sebelumnya, pada bulan Februari 2023, majalah satir kontroversial Prancis Charlie Hebdo menghadapi kritik karena mengejek para korban gempa bumi Turki-Suriah, yang merenggut nyawa lebih dari 55.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu lainnya terluka.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks Jenderal Israel Muak dengan Ramadan, Sebut Hari Libur Mematikan
