Bos PTPN Ingatkan Stok Gula Ngeri-ngeri Sedap, Waspadai Harga Meroket
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengingatkan agar waspada dengan kondisi stok gula di dalam negeri saat ini. Jika tak segera ditangani, akan memicu lonjakan harga yang tak terkendali.
Abdul Ghani memaparkan, stok gula nasional di akhir tahun ditaksir mencapai sekitar 740.000 ton. Sementara, kebutuhan gula nasional berkisar 3 juta ton atau sekitar 200.000 ton per bulan. Ini adalah angka kebutuhan untuk gula konsumsi, tidak termasuk gula untuk kebutuhan industri dan lainnya.
"Khusus untuk PTPN, saat ini kami memiliki stok 166.474 ton. Sebagian besar stok itu sudah dimiliki pedagang tapi belum keluar dari gudang kami," katanya saat ikut dalam Rapat Kerja Menteri Perdagangan dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
"Artinya, ketika bicara kebutuhan hari raya, paling tidak dari PTPN baik milik sendiri dan pedagang ada 166.474 ton, ada sekitar 28.000 ton segera keluar dari pelabuhan. Artinya ini sudah agak ngeri-ngeri sedap ketersediaan gula di pasaran," tambah Abdul Ghani.
Di saat bersamaan, lanjutnya, harga tender gula saat ini juga ada kecenderungan naik. Dia pun mengingatkan potensi kenaikan harga terus berlanjut.
"Kalau tadi disampaikan Direktur Utama RNI bahwa harga di ritel kini sudah Rp16.500, memang ada kecenderungan tender meningkat. Sekarang sudah Rp15.000. Artinya kalau ini tidak segera ditutup maka akan terjadi kenaikan harga," sebutnya.
Tak hanya itu, Abdul Ghani juga mengingatkan pemerintah agar waspada potensi keterbatasan pasokan gula hingga bulan Mei 2024 nanti. Sebab, berdasarkan taksasi produksi gula musim giling tahun 2024, produksi gula bulan Mei ini diprediksi hanya 78.137 ton. Baru pada bulan Juni meningkat ke 204.293 ton.
"Sampai bulan Mei perlu diwaspadai, tentu ini kebijakan pemerintah untuk mengatasi jangan sampai gula di pasaran berkurang dan harga akan melonjak," ujar Abdul Ghani.
Harga Gula Naik Terus
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga gula hari ini, Rabu (13/3/2024), cetak rekor baru lagi. Harga eceran rata-rata nasional harian naik Rp20 ke Rp17.860 per kg. Sepekan lalu, 6 Maret 2024, harganya masih di Rp17.730 per kg.
Harga gula memang terus menanjak naik sejak bulan September 2023 lalu. Pada bulan Maret 2023 lalu, harga rata-rata gula nasional masih di Rp14.380 per kg. Lalu pada bulan September 2023 naik ke Rp14.940 per kg, dan di akhir tahun 2023 terbang ke Rp17.270 per kg.
Di tengah tren kenaikan harga gula tersebut, pemerintah pada awal November 2023 menaikkan harga acuan gula di tingkat konsumen. Dari Rp14.500 per kg dan Rp15.500 per kg menjadi Rp16.000 per kg dan Rp17.000 per kg.
Harga itu berlaku di ritel modern, di mana harga Rp17.000 per kg untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Data, dan wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan).
(dce/dce)