
Freeport Masih Bisa Ekspor Konsentrat Setelah Mei? Ini Kata ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengajukan permohonan agar perusahaan bisa diberikan izin ekspor konsentrat tembaga setidaknya sampai fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) baru di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, beroperasi penuh pada Desember 2024.
Adapun izin ekspor konsentrat tembaga PTFI saat ini masih berlaku hanya sampai 31 Mei 2024.
Lantas, apakah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyetujui permohonan PT Freeport Indonesia tersebut?
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya bisa menyetujui izin ekspor konsentrat tembaga Freeport sampai akhir Mei 2024. Namun sayangnya, dia tidak menjelaskan lebih lanjut, apakah bila smelter belum beroperasi penuh, izin ekspor Freeport akan diperpanjang atau tidak.
"Boleh aja (ekspor) asal dia kelar bulan Mei, kalau belum selesai (smelter) kan.." kata dia ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, usulan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga tersebut karena terkait dengan baru beroperasinya fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Smelter baru Freeport tersebut dijadwalkan baru beroperasi pada Mei 2024, dan dijadwalkan beroperasi bertahap hingga mencapai kapasitas penuh pada Desember 2024.
Dengan demikian, konsentrat tembaga yang telah diproduksi tidak bisa serta merta langsung diserap penuh oleh smelter baru tersebut.
Bila ekspor konsentrat disetop, sementara smelter dalam negeri belum mampu menyerap penuh, maka dikhawatirkan akan membuat penumpukan stok dan bisa berdampak pada penurunan kapasitas produksi konsentrat maupun bijih.
"Diharapkan bahwa kami bisa tetap ekspor sampai dengan smelternya beroperasi penuh di Desember 2024," ungkapnya, dikutip Selasa (12/12/2023).
Bila ekspor terhenti, maka pihaknya juga mengkhawatirkan bahwa ini juga bisa berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
"Penerimaan negara bisa berkurang 40%," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia menyebut, pihaknya sudah mengusulkan adanya perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga pasca Mei 2024 mendatang.
"Sudah diusulkan," tandasnya.
(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Freeport Targetkan Ekspor Konsentrat 900 Ribu Ton Sampai Akhir 2024