Internasional

Eskalasi di Laut Merah "Makan Korban" Baru, Tetangga RI Kena

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 March 2024 16:35
(Photo: US Central Command)
Foto: Laut Merah (Photo: US Central Command)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi di Laut Merah terus meningkat. Milisi penguasa Yaman, Houthi, masih terus melancarkan serangan kepada kapal-kapal dagang yang melalui perairan itu sebagai tekanan terhadap dunia agar serbuan Israel ke Gaza dihentikan.

Terbaru, dua awak kapal (ABK) asal Filipina tewas setelah rudal Houthi mengenai kapal mereka, M/V True Confidence, yang sedang berlayar melintasi Teluk Aden, pintu Laut Merah dari Samudera Hindia. Insiden ini menjadi kematian ABK pertama dilaporkan sejak Houthi terus menyerang kapal-kapal dagang.

"Dengan sangat sedih, Departemen Pekerja Migran mengkonfirmasi kematian dua pelaut Filipina dalam serangan terbaru yang dilakukan pemberontak Houthi terhadap kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden," kata Pemerintah Filipina dikutip Kamis (7/3/2024).

Manila mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemilik kapal dan agen krunya agar dapat memastikan kondisi ABK lainnya.

"Kami juga diberitahu bahwa dua awak kapal asal Filipina lainnya terluka parah dalam serangan terhadap kapal mereka," tambahnya.

M/V True Confidence, yang milik Liberia dan berbendera Barbados, diserang saat sedang belayar di Teluk Aden. Juru bicara militer Houthi Yahya Saree menulis di media sosial bahwa kapal itu menjadi sasaran rudal "setelah awak kapal menolak pesan peringatan" dari pemberontak.

Sementara itu, Manila masih mengupayakan pembebasan 17 warga Filipina yang disandera oleh Houthi pada bulan November setelah pemberontak menyita kapal mereka di Laut Merah.

Houthi sendiri memberikan syarat agar kapal yang ingin melintas dapat berlayar dengan aman. Mereka menyebut setiap kapal yang ingin berlayar dapat memperoleh izin agar tidak diserang.

Wilayah perairan yang terkena dampak perintah Yaman terbentang hingga Selat Bab Al Mandab, perairan selebar 20 km yang menjadi muara Laut Merah. Perairan ini dilalui oleh sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia.

Dalam kondisi normal, lebih dari seperempat kargo peti kemas global melintasi Laut Merah. Barang tersebut termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi.

Dalam beberapa bulan terakhir, Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terafiliasi atau terkait dengan Israel dan sekutunya sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, dan warga Gaza.

Serangan yang terjadi hampir setiap hari ini telah memaksa perusahaan-perusahaan melakukan pengalihan yang panjang dan mahal di sekitar Afrika bagian Selatan, dan memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas. Amerika Serikat dan Inggris telah mengebom sasaran-sasaran Houthi sebagai tanggapannya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kelompok Houthi Ngamuk di Laut Merah, Dunia Kena Imbasnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular