
Diam-Diam Asing Incar 'Harta Karun Langka' RI yang Dicari Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat perusahaan asing yang tertarik untuk mengelola potensi 'harta karun super langka' berupa mineral lithium di Indonesia.
Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menyampaikan mineral langka tersebut berlokasi di Bledug Kuwu, Grobogan Jawa tengah. Bledug Kuwu sendiri mempunyai fenomena semburan lumpur mirip Lapindo.
Meski demikian, Awaluddin tidak membeberkan secara rinci nama perusahaan yang dimaksud. "Ada dari internasional (perusahaan yang tertarik di Bledug Kuwu)," kata dia di Jakarta, dikutip Rabu (5/3/2023).
Awaluddin menilai kandungan mineral lithium yang berada di Bledug Kuwu digadang-gadang lebih menarik dibandingkan di Lumpur Lapindo. Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pencarian harta karun mineral langka yang ada di Bledug Kuwu terlebih dahulu.
"Sebenarnya kajian Bledug Kuwu sejak 2020, terputus Covid kita lanjut tahun ini 2023 dan menghasilkan beberapa hasil yang menggembirakan," ujarnya.
Di sisi lain, mineral lithium saat ini cukup penting untuk kemajuan industri baterai kendaraan listrik. Ia pun memproyeksikan, permintaan lithium akan naik 42 kali lipat dari kebutuhan seiring masifnya penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
"Kalau dulu mungkin barangnya ada tapi harganya kan komoditas naik hari ini, kita lihat berapa potensi yang ada hari ini termasuk di Kalimantan, di Babel, di Sumatera, termasuk di Bledug Kuwu. Mungkin dulu gak dilihat tapi hari ini semua pakai baterai listrik segala macam mobil pakai," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan dalam rangka mendukung transisi energi dan pengembangan energi hijau, pihaknya telah melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut. Adapun dari hasil penyelidikan, wilayah ini menyimpan kadar lithium dan boron yang cukup menjanjikan.
"Badan Geologi telah melakukan kegiatan eksplorasi mineral litium dan boron. Hasil penyelidikan yang kami lakukan menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan," kata Wafid.
Semula pihaknya melakukan penelitian dengan pengambilan air asin dan garam di wilayah Bledug Kuwu, Jawa tengah yang mempunyai fenomena semburan lumpur mirip Lapindo. Adapun dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa wilayah Bledug Kuwu menyimpan kandungan mineral berupa lithium.
"Pengambilan sampel untuk analisis lithium dilakukan dengan mengambil air yang keluar dari gunung lumpur tersebut. Selain itu, sampel air juga diambil pada tambang garam tradisional. Petani garam menyalurkan air yang keluar dari gunung lumpur lalu diendapkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu sampai mengkristal menjadi garam," kata dia.
Berdasarkan catatannya, air yang keluar pada gunung lumpur Bledug Kuwu mempunyai kadar litium 103 - 111 ppm dan boron 464 - 534 ppm. Sedangkan air sisa pada tambang garam mempunyai kadar litium mencapai 1059 - 1110 ppm dan boron 2660 - 2781 ppm.
Menurut Wafid terdapat peningkatan kadar lithium dan boron yang signifikan setelah garam mengkristal sehingga dapat menjadi sumber baru litium dan boron. Kadar litium yang tinggi tersebut menjadi rekomendasi untuk penyelidikan tahap selanjutnya yaitu eksplorasi dengan studi geofisika dan hidrogeologinya. "Pengelolaannya dan pemanfaatannya dilakukan dengan mekanisme sesuai lelang mineral logam sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, mineral lithium sendiri merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan baterai kendaraan listrik selain nikel.
Sementara, untuk mineral boron merupakan komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan energi alternatif untuk kendaraan listrik, boron juga menjadi bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) magnet, dan bahan baku untuk Pyrex. Permintaan boron naik 30% di tahun 2022 dan diperkirakan akan naik seiring dengan permintaan EV dan industri EBT di tahun-tahun mendatang.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Temukan Harta Karun Langka Masa Depan Dunia, Ini Lokasinya