Jokowi di Australia: RI Menentang Kampanye Hitam Berdalih Lingkungan!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 06/03/2024 11:26 WIB
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN - Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia, Rabu (6/3/2024). Dalam kesempatan itu, Jokowi mendorong pelaku bisnis Australia ikut membangun ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki posisi menentang kampanye hitam dan diskriminatif berdalih lingkungan hidup terkait dengan industri nikel.

"Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV (electric vehicle/kendaraan listrik) ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik," tegas Jokowi mengutip keterangan resmi, Rabu (6/3/2024).


Selain itu, Jokowi juga menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim, serta kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Menurutnya bentuk dukungan yang dimaksud seperti investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif serta transfer teknologi.

Terkait kerja sama transformasi digital, Jokowi mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu. Jokowi berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan serta kemitraan publik dan privat yang kuat.

Foto: Istimewa
Presiden Jokowi di KTT ASEAN

Jokowi juga mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia berbagi masa depan untuk menjadi motor penggerak menciptakan kawasan Indo - Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera.

Turut mendampingi Presiden dalam sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Pada kesempatan itu, Jokowi menagih janji investasi Australia ke ASEAN yang sebelumnya pernah dicanangkan.

"Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai US$ 28,1 miliar (sekitar Rp 440 triliun) dapat segera direalisasikan," kata Jokowi.


(emy/wed)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah