Pasok Gas Kendaraan Di 7 Provinsi, Gagas Energi Kelola 14 SPBG

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
04 March 2024 11:30
Karyawan melakukan pengecekan tabung Gaslink disalah satu rumah makan di Jakarta, Selasa (14/12/2021). PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memperkenalkan kembali Gaslink C-Cyl dengan kemasan yang lebih fresh, Gaslink C-cyl adalah Compressed Natural Gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung dengan kapasitas 20-25 M3 atau setara dengan 20 Kg.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Gaslink (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gagas Energi Indonesia sebagai anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang memasok kebutuhan gas untuk kendaraan berbahan bakar gas di 7 provinsi di Indonesia.

Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Muhammad Hardiansyah mengungkapkan pihaknya saat ini sudah membangun dan mengelola sebanyak 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia.

Hal itu dikatakan sebagai penugasan pemerintah kepada Gagas Energi untuk memasok kebutuhan gas kendaraan dalam negeri.

"Nah penugasan dari pemerintah ini diturunkan kepada Gagas Energi Indonesia. Nah sejak itulah kami semakin masif untuk membangun dan mengembangkan SPBG serta meletakkan beberapa MRU (Mobile Refeling Unit) di kota-kota besar di tujuh provinsi Indonesia," ungkapnya dalam wawancara program Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Senin (4/3/2024).

Hardiansyah mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sudah mengelola sebanyak 14 SPBG, 3 MRU, dan 4 SPBG yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menyediakan kebutuhan bahan bakar gas kendaraan.

"Saat ini Gagas sendiri sudah mengelola 14 SPBG dan 3 MRU dan juga memasuk gas bumi untuk 4 SPBG yang dikelola oleh BUMD," jelasnya.

Adapun, jenis gas yang dipasok untuk kendaraan yakni Compressed Natural Gas (CNG). Kendaraan yang memanfaatkan gas dari Gagas Eenrgi per harinya terhitung mencapai 2.454 kendaraan termasuk mobil, bajaj, dan bus berbahan bakar gas.

"Berdasarkan catatan kami, rata-rata itu ada sekitar 2.454 kendaraan setiap hari yang mengisi bahan bakar gas di SPBG, SPBG ataupun yang kami kelola. Nah tapi memang dari jumlah tersebut 96%-nya dikuasai atau diisi oleh kendaraan kendara tersebut. transportasi publik mulai dari bajaj, kemudian juga ada angkutan perkota atau angkot, kemudian juga ada taksi baik yang online ataupun konvensional sampai kepada bus Transjakarta," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Sukses Jaga Penyaluran Gas 879 BBUTD Selama Nataru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular