Belajar dari 2 Tetangga RI yang Punya Program Makan Siang Gratis
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan makan siang gratis jadi program unggulan dan strategis calon presiden Prabowo Subianto di Pemilu 2024. Keunggulan Prabowo di quick count dan real count versi KPU membuat kebijakan tersebut bakal terealisasi saat dirinya dilantik jadi Presiden Indonesia.
Program makan siang gratis secara global memang sudah sejak lama dicanangkan banyak negara. Malaysia dan Singapura jadi negara tetangga Indonesia yang sedari awal melaksanakan program ini.
Lantas, bagaimana pelaksanaannya di sana?
Malaysia
Di Malaysia, program makan siang gratis disebut Supplementary Feeding Program (SSFP) atau Program Pemberian Makanan Tambahan. Awalnya program tersebut diinisiasi oleh lembaga swasta dan organisasi non-profit sejak 1960-an.
Pemerintah baru mulai mengadopsi kebijakan serupa pada 1974, itu pun hanya di negara bagian Selangor. Setelahnya secara perlahan pemerintah mulai meluaskan cakupan tersebut ke beberapa negara bagian.
Hingga akhirnya, pemerintah Malaysia lewat Kementerian Pendidikan memutuskan mewajibkan program tersebut dilaksanakan di seluruh negeri ke seluruh anak sekolah. Hanya saja, penerima program tersebut adalah pelajar tidak mampu dan difabel.
Dalam studi "Evaluation of the School Supplementary Feeding Program in Peninsular Malaysia" (2000), kebijakan SSFP memiliki 4 tujuan, antara lain: 1) meningkatkan kesehatan siswa untuk terhindari malnutrisi, 2) mengedukasi siswa soal makanan, 3) mendorong partisipasi publik meningkatkan kesejahteraan sekolah, 4) menguatkan program nutrisi sekolah.
Sebagai permulaan, pemerintah mengalokasikan jatah RM 20 per murid. Lalu, menugaskan petugas kantin sekolah untuk membuat makanan tersebut sesuai aturan. Sampai sekarang, kebijakan SSFP masih diberlakukan.
Hanya saja, SSFP bukan tanpa masalah. Studi itu juga mencatat program tersebut seringkali tersendat karena proses pencairan anggaran yang lama, sehingga sekolah harus menalangi terlebih dahulu. Terkadang juga anggaran tak cukup karena harga pangan naik.
Meski begitu, program makan siang gratis sukses meningkatkan kemampuan akademik dan nutrisi siswa Malaysia.
Singapura
Tidak diketahui sejak kapan program makan siang gratis berjalan di Singapura. Pastinya program tersebut sudah dilaksanakan dan hanya menyasar anak-anak dari dari golongan tidak mampu dengan syarat sebagai berikut:
- Penghasilan rumah tangga di bawah $1.900 atau sekitar Rp22 juta.
- Semua keluarga yang bersekolah harus mengikuti program tersebut.
- Peserta program harus berasal dari sekolah di bawah Kementerian Kesejahteraan Keluarga dan Sosial Singapura.
Dalam pelaksanaan, Strait Times menyebut pemerintah mengalokasikan dana $2 atau Rp 23 ribu per anak untuk satu kali makan. Lalu untuk sekolah menengah sebesar $3,50 atau Rp 40 ribu. Pemerintah juga melakukan subsidi biaya transportasi kepada mereka.
Pemerintah Singapura secara umum memang berniat melaksanakan program makan bergizi bagi anak sekolah (Healthy Meals in School Programme, HMSP), sekalipun itu tidak gratis.
Situs resmi Health Promotion Board menyebut, HMSP bertujuan untuk meningkatkan nutrisi dan memperbaiki pola konsumsi sedari dini. Lewat HMSP gizi anak-anak bakal terkontrol. Konsumsi gula, garam, dan lemak bakal dibatasi dan digantikan makanan bergizi.
(mfa/mfa)