Economic Outlook 2024

RI Jaga Keseimbangan Harga Nikel di Level US$ 17.000 per Ton

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
29 February 2024 21:25
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berkomitmen untuk menjaga harga nikel di level US$ 17.000 per ton. Hal tersebut seiring dengan anjloknya harga nikel dunia yang diduga akibat membludaknya pasokan yang berasal dari Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menjelaskan tren harga komoditas harus dilihat dalam jangka panjang, setidaknya 10 tahun ke belakang. Pada saat itu, harga nikel masih berada di level US$ 15.000 per ton atau lebih rendah dibandingkan harga saat ini.

Karena itu, ia pun bingung dengan beberapa negara seperti Australia dan Prancis yang protes terhadap turunnya harga nikel. Padahal apabila harga nikel tinggi, hal tersebut bakal berdampak pada harga jual dari mobil listrik.

"Jadi harga kira kira harus US$ 17.000 per ton, penambang smelter masih oke, mungkin gak se-wow 2 tahun terakhir tapi cukup baik," kata Seto dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Ia pun tidak sepakat dengan tudingan yang menyebut harga nikel anjlok gara-gara membludaknya pasokan nikel asal RI.

Sebagaimana diketahui, harga nikel dunia jatuh mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Jatuhnya harga ini dinilai akibat banjirnya pasokan nikel dari Indonesia.

Mengacu catatan CNBC Indonesia Research, pada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$16.036 per ton. Posisi ini adalah merupakan yang terendah sejak April 2021.

Pendorong utama buruknya kinerja nikel adalah kondisi pasokan yang lebih tinggi dibandingkan permintaan. INSG memperkirakan harga nikel akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya surplus di pasar global dan perlambatan ekonomi global.

Harga rata-rata nikel global menurut INSG sebesar US$16.600 per ton pada kuartal pertama dengan harga secara bertahap naik rata-rata US$16.813 per ton pada 2024.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Kalang Kabut Harga Nikel & Litium Anjlok, Gara-Gara RI?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular