Economic Outlook 2024

Anak Buah Luhut Sebut Prospek Batu Bara Masih 'Panas', Ini Buktinya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
29 February 2024 17:04
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas batu bara diproyeksikan masih memiliki pasar yang kuat di tengah upaya transisi energi yang terus dilakukan pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor energi.

Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), mengatakan permintaan batu bara belum mencapai puncaknya. Alhasil, masih ada ruang bagi komoditas tersebut untuk berkembang.

"Prediksi international demand akan peak 2025-2026," tuturnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Meskipun demikian, Seto mengaku memiliki pandangan yang lebih optimistis. Pasalnya, dengan masih adanya pipeline pembangunan PLTU di China dan India, permintaan justru masih akan terus meningkat.

"Harga batu bara juga stabil relatif tinggi dibanding historisnya," ujarnya.

Dia menilai dorongan permintaan batu bara dari China dan India tersebut akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia.

Pasalnya, hal tersebut akan turut mendorong peningkatan penerimaan pajak maupun royalti yang signifikan terhadap penerimaan negara secara keseluruhan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Listrik BYD Resmi Launching Hari Ini, RI Percepat Adopsi EV

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular