Beras di Ritel Modern Sempat Tipis Jelang Pemilu, Ini Kata Bos Bapanas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan fenomena beras premium langka terjadi jelang pemilu 2024 lalu. Hal ini disebabkan pembelian yang masif pada ritel modern.
Ia menjelaskan kenaikan harga beras bukan disebabkan bantuan pangan. Menurutnya bantuan pangan sangat efektif untuk mengendalikan inflasi.
Namun ketika menjelang pemilu harga beras di ritel modern terpantau kosong, dan ada pula yang melakukan pembatasan penjualan.
"Saat itu beberapa ritel modern kosong, market kosong kemudian dibatasi 2 pack. Disangka nggak ada beras. Bukan itu. Jadi ada kepentingan lain mau beli beras tapi di modern market, ini fenomena 5 tahun sekali," kata Arief dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Ia menjelaskan pembelian beras dibatasi hanya 2 pack atau 10 kilogram dinilai cukup untuk untuk setiap rumah tangga.
"Orang komplain nggak boleh lebih ya ini untuk ritel, kalau mau banyak ke Cipinang," jelasnya.
Sebelumnya jelang pemilu masyarakat sempat kesulitan mendapatkan beras premium di ritel modern. Bahkan beberapa diantaranya tidak memiliki stok.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan alasannya disebabkan produsen beras mengaku kesulitan memasok beras premium ke ritel modern karena harga beli di atas Harga eceran Tertinggi (HET). Lebih lanjut, KPPU belum menemukan adanya indikasi ulah kartel beras pada fenomena ini.
(emy/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Bikin 'Blok Bidding' Pembangkit EBT Skala Raksasa
