Impor Beras Merugikan Petani? Bos Bulog Tegas Jawab Begini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
29 February 2024 12:50
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menggelar jumpa pers soal kondisi terbaru beras nasional di kantornya, Selasa (13/2/2024), foto: Martyasari Rizky
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menggelar jumpa pers soal kondisi terbaru beras nasional di kantornya, Selasa (13/2/2024), foto: Martyasari Rizky

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan impor beras untuk stabilitas harga tidak mengganggu harga di petani, lantaran dilakukan secara terukur dan sesuai kebutuhan. Jika dirasa kebutuhan dalam negeri tercukupi, kata Bayu, maka tidak perlu dilakukan importasi.

"Di Indonesia Bulog satu-satunya yang bisa impor beras. Tidak ada swasta. Jadi impor dilakukan sesuai kebutuhan, dan seperti lembaga lain kita juga diawasi BPK," kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (29/2/2024).

Sebagai satu-satunya operator impor beras, lanjutnya, Perum Bulog melakukan impor secara bertahap dan terukur, dengan tetap memperhatikan masa panen dan neraca pangan perberasan. Apabila produksi di dalam negeri meningkat, Bulog pasti akan mengutamakan penyerapan dalam negeri.

"Dalam penugasan impor dari pemerintah, Bulog melaksanakannya untuk menjaga kepastian pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)," ujarnya.

Lebih lanjut, Bayu menyampaikan sejumlah langkah nyata yang telah dilakukan Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di dalam negeri, diantaranya:

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menghimbau agar masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras, yang belakangan ini menjadi polemik di dalam negeri. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menghimbau agar masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras, yang belakangan ini menjadi polemik di dalam negeri. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menghimbau agar masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras, yang belakangan ini menjadi polemik di dalam negeri. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
  • Melaksanakan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ditujukan kepada 22 juta keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP). Realisasi penyaluran Bantuan Pangan CBP selama Januari - Februari 2024 adalah 330 ribu ton.
  • Terus menyalurkan beras SPHP melalui lebih dari 26 ribu warung dan kios di pasar-pasar serta outlet binaan di lokasi yang terjangkau konsumen. Bulog terus menambah kerjasama dengan pengecer sehingga titik penjualan dapat tersebar lebih luas mendekati konsumen akhir. Sampai 28 Februari 2024 telah disalurkan saat ini sudah sekitar 352 ribu ton disalurkan.
  • Menambah stok di Pasar Induk Beras Cipinang dan kerjasama dengan PT Food Station Jakarta baik dengan stok beras SPHP maupun beras premium (komersial) Bulog. Kegiatan ini mampu menaikan stok beras di PIBC (Pasar Induk Beras Cipinang) naik dari 30 ribu ton menjadi 37 ribu ton.
  • Penyaluran beras SPHP dan beras premium (komersial) Bulog juga dilaksanakan melalui jaringan ritel modern baik nasional maupun lokal. Bulog terus melayani permintaan dari Ritel Modern sesuai dengan jangka waktu perjanjian yang diminta ritel modern. Selama bulan Januari - Februari 2024 telah disalurkan puluhan ribu ton.
  • Bulog juga menginisiasi program Bulog SIAGA (akSI jAga harGA) yang melakukan penjualan langsung ke konsumen di lokasi yang terjangkau. Hampir seluruh kelurahan di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi tempat pelaksanaan Bulog SIAGA. Total titik penjualan telah mencapai 52 titik di DKI Jakarta dan Jawa Barat dan akan ditingkatkan hingga 100 titik.
  • Terus mengamankan stok Pemerintah melalui penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah maupun pengelolaan komoditi pangan komersial untuk pelaksanaan tugas selanjutnya sampai dengan akhir tahun.
  • Memantau perkembangan panen di daerah-daerah sentra produksi yang akan menjadi potensi dalam penyerapan gabah beras dalam negeri untuk memperkukan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

"Langkah-langkah tersebut sesuai dengan salah satu misi Bulog yaitu menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas komoditas pangan pokok," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penampakan 24.000 Ton Beras Impor Asal Pakistan di JKT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular