Airlangga Dinner Bareng 33 Dubes, Bahas Masa Depan RI di OECD
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar makan malam bersama dengan 33 Duta Besar negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Makan malam ini digelar sebagai rasa terima kasih Indonesia, karena OECD sudah memulai tahapan diskusi aksesi atas permintaan RI bergabung ke organisasi itu.
"Bapak dan Ibu, saya mengucapkan selamat datang di makan malam apresiasi dan awal dari perjalanan Indonesia menjadi anggota OECD," kata Airlangga saat membuka makan malam di The Langham Jakarta, Rabu malam (28/2/2024).
Airlangga mengatakan Indonesia sangat mengapresiasi sikap negara-negara OECD yang telah menunjukkan dukungan luar biasa terhadap permintaan Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut. Dia mengatakan Indonesia juga telah bekerja keras untuk bisa disetujui menjadi anggota OECD.
"Sejak kita bertemu pada bulan Agustus lalu, Indonesia telah bekerja keras untuk menjelaskan alasan kami harus bergabung dengan OECD," kata dia.
Dia mengatakan makan malam ini akan jadi awal mula persiapan Indonesia melalui tahap diskusi aksesi OECD. Dia berharap dengan bergabungnya Indonesia ke OECD, dapat membuat perekonomian regional yang lebih resilien dan inksulif.
"Indonesia akan membantu untuk membentuk perekonomian regional yang resilien dan inklusif, serta mempromosikan ekonomi yang lebih terbuka dan kuat," kata dia.
Sebelumnya, OECD memutuskan untuk memulai tahapan diskusi aksesi atas permintaan Indonesia menjadi anggota organisasi ini. Diskusi tersebut merupakan tahap lanjutan dari permintaan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota organisasi tersebut.
Keputusan ini mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
"Keputusan Anggota OECD hari ini adalah sesuatu yang bersejarah. Pengajuan dari Indonesia adalah yang pertama di Asia Tenggara, salah satu kawasan dengan pertumbuhan paling dinamis di dunia," kata Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann lewat keterangan tertulis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (22/2/2024).
OECD adalah organisasi lintas negara yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan. Sejumlah anggota OECD di antaranya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa. Dengan bergabung ke organisasi ini, Indonesia berharap dapat mendorong pembangunan ekonomi dalam negeri hingga mampu menjadi negara maju.
Cormann mengatakan keputusan untuk membuka diskusi aksesi ini juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara mitra utama OECD sejak 2007.
Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, kata dia, OECD sendiri hingga kini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan didukung global.
"Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia adalah pemain global yang signifikan, memberikan kepemimpinan yang penting di kawasan ini dan sekitarnya," kata Cormann.
Cormann melanjutkan melalui diskusi aksesi, OECD berharap dapat memberikan dukungan bagi Indonesia untuk melanjutkan reformasi dan mencapai visi negara maju dengan pendapatan US$ 30.300 pada tahun 2045.
Di samping itu, Sekjen Cormann juga berharap bahwa keterlibatan Indonesia dalam proses aksesi tersebut juga akan membantu memperkuat relevansi dan dampak global OECD.
(wur)