
Simak Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia di 2023 mengalami pertumbuhan 5,05%. Penopang utamanya adalah tingkat konsumsi yang masih tumbuh sekitar 4,47%.
Selain itu, hampir semua komponen pengeluaran juga mengalami pertumbuhan positif. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tercatat tumbuh 5,02% didorong oleh pertumbuhan semua sektor. Kemudian, ekspor juga tercatat tumbuh 1,64%, konsumsi pemerintah meningkat 2,81% dan konsumsi LNPRT 18,11%. Pelemahan hanya terjadi di impor yang tercatat kontraksi sebesar -0,15%.
Pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi 2023 di tengah perlambatan ekonomi global. Telebih perekonomian Indonesia di 2023 telah berhasil menggungguli beberapa negara seperti Malaysia (3,77%) dan Korea Selatan (1,36%), serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara G-20 seperti AS (2,5%), Perancis (0,9%) maupun Jerman yang mengalami kontraksi (-0,3%).
Lalu bagaimana dengan ekonomi Indonesia di 2024? Dan seberapa besar peluang ekonomi Indonesia bisa tetap tumbuh di tengah gejolak ekonomi global?
Untuk membahas lebih lanjut terkait hal itu, CNBC Indonesia akan menggelar outlook perekonomian 2024, dengan tema "Year of Optimism". Acara ini akan berlangsung pada Kamis, 29 Februari 2024, pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Adapun acara ini akan dihadiri oleh:
- Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto
- Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi
- Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga
- Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa
- Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS, Priyanto Budi Nugroho
- Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Praetyo Adi
- Direktur Pengembangan Bisnis & Pengendalian ID Food, Dirgayuza
- Deputi Bid. Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto
- Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves, Rachmat Kaimuddin
- Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi, Ego Syahrial
- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung
- Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono
- Direktur Bayan Resources Tbk, Alexander Ery Wibowo
- Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar
- Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Adriansyah
- CEO PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi
- Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana
- Direktur Keuangan & Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho
- Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji
- Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi
- CEO CNBC Indonesia, Wahyu Daniel
- Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu
- Managing Director & Partner Boston Consulting Group, Lenita Tobing
- Ketua Umum MTI (masyarakat transportasi indonesia)¸ Tory Damantoro
- Ketua Umum Amvesindo, Eddi Danusaputro
- Ekonom Indef, Bustanul Arifin
Acara ini akan ditayangkan secara live di CNBC Indonesia TV maupun streaming di CNBCIndonesia.com dan didukung oleh PT Bayan Resources Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Freeport Indonesia, Telkom Indonesia, PT Pertamina International Shipping, East Ventures, MIND ID, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Treasury PT Bank Mega Tbk, PT Jalin Pembayaran Nusantara, Perum Bulog, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Telkomsel dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kantong Menipis, Masyarakat Kelas Menengah Butuh Perhatian Pemerintah
