Setelah Jepang & Inggris, Jokowi Bilang Negara Ini Bakal Kena Resesi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan ada banyak negara yang berpotensi masuk ke jurang resesi, setelah Inggris dan Jepang. Salah satu negara dan kawasan yang dekat dengan jurang resesi adalah Jerman dan Uni Eropa.
Pada kuartal IV-2023, PDB Jerman mengalami kontraksi sebesar 0,3% secara tahunan. Jika pada kuartal I/2024, Jerman kembali tertekan, maka negara ini akan masuk ke zona resesi teknis.
"Inggris dan Jepang sudah masuk resesi dan probabilitas resesi melanda negara-negara besar. Jerman (probabilitas) 72%, kemungkinan bisa masuk resesi. Uni Eropa 60%, Amerika Serikat (AS) 40%," ungkap Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI/Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Sementara itu, Indonesia memiliki probabilitas terjadi krisis hanya sebesar 1,5%. Jokowi meminta semua pihak untuk bersyukur dan menjaga kondisi ekonomi Indonesia.
"Kita patut syukuri Indonesia masih di angka 1,5%. Ini harus terus kita jaga," ujarnya.
Perlu diketahui, perekonomian Jerman menghadapi tantangan berat sejak perang Rusia di Ukraina yang menyebabkan inflasi, khususnya biaya energi melonjak. Lonjakan harga ini berkontribusi terhadap penurunan tajam sektor manufaktur di Jerman yang haus energi sementara sektor konstruksi juga terkena dampaknya.
Sebenarnya, lemahnya kinerja perekonomian sudah diperkirakan secara luas. IMF memperkirakan bahwa Jerman akan menjadi satu-satunya negara maju yang tidak mengalami pertumbuhan pada tahun 2023.
Meningkatnya persaingan dengan China, yang pernah menjadi tujuan utama barang-barang buatan Jerman juga menjadi sebab lain. Belum lagi, kenaikan suku bunga zona Eropa yang agresif untuk mengendalikan inflasi semakin menambah kesengsaraan Jerman.
(haa/haa)