
Caleg Ikut Jadi Biang Kerok Harga Beras Meledak, Begini Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras melambung tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Juragan beras Cipinang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kenaikan harga beras itu bukan hanya karena faktor El Nino yang menyebabkan gagal panen atau mundurnya masa panen, namun juga karena tingginya permintaan dari calon legislatif sebagai modal kampanye.
"Faktor utama El Nino, apalagi negara kita punya hajat pemilu, banyak orang baik hati, Caleg itu beli beras untuk diberikan ke konstituen, itu ikut memicu (harga naik). Dengan harga agak tinggi, ditambah kebutuhan agak meningkat, otomatis hukum ekonomi jalan," ungkap Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellis Soekidi kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/2/2024).
Padahal, stok beras dalam beberapa waktu terakhir tengah menipis akibat El Nino. Terjadi kemunduran waktu tanam yang sejalan dengan mundurnya waktu panen. Saat kondisi itu terjadi, secara bersamaan para Caleg ikut berperan dalam kenaikan harga.
![]() Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellis Soekidi. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
"Faktor utama ditambah kebutuhan meningkat, bukan hanya untuk konsumsi, tapi meningkat di luar kebutuhan rutin, adanya orang berbaik hati yang menjelang pemilihan," sebut Nellis.
Ia sendiri mendapat orderan dari beberapa Caleg. Alhasil di momen jelang pemilu, permintaan mensuplai beras datang bukan hanya dari toko-toko beras, melainkan dari para caleg, bahkan total permintaan ke dirinya sendiri mencapai ribuan ton.
"Menyumbang 20% dari total penjualan saya, ribuan ton. Cipinang barometer. Dengan negara punya hajat kemarin kebutuhan di luar normal itu ada peningkatan 20% dari kebutuhan. (Permintaan Caleg) sekitar 1000an ton selama pemilu," sebut Nellis.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah! Begini Modus Transaksi Janggal Rp 51 T dari Caleg Pemilu 2024
