Jokowi: Jepang & Inggris Resesi, RI Harus Bersyukur!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 28/02/2024 10:26 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan TNI-POLRI pada Rabu, (28/2/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemnhan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan tantangan global saat ini bisa berdampak signifikan pada situasi ekonomi dan sosial di Tanah Air. Kondisi ini disebabkan oleh geopolitik dunia dan lanskap politik dunia yang sulit dilakukasi dan diperhitungkan.

Banyak negara, kata Jokowi, telah jatuh ke jurang resesi. Beberapa negara tersebut a.l. Jepang dan Inggris. Adapun, sejumlah negara lainnya tengah berada di tepi jurang resesi.

"Inggris dan Jepang sudah masuk resesi dan probabilitas resesi melanda negara-negara besar. Jerman (probabilitas) 72%, kemungkinan bisa masuk resesi. Uni Eropa 60%, Amerika Serikat (AS) 40%," ungkap Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI/Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).


Indonesia memiliki probabilitas terjadi krisis hanya sebesar 1,5%. Jokowi meminta semua pihak untuk bersyukur dan menjaga kondisi ekonomi Indonesia.

"Kita patut syukuri Indonesia masih di angka 1,5%. Ini harus terus kita jaga," ujarnya. Jokowi pun mengungkapkan masalah penggunaan anggaran negara atau fiskal untuk berperang juga membuat banyak negara mengalami krisis. Dia mencontohkan Palestina dan Yaman mengalami kenaikan beban fiskal akibat perang.

Kemudian, Jokowi melihat proteksionisme meningkat. Banyak negara melakukan embargo dan restriksi. Jika dulu negara-negara berlomba-lomba untuk keterbukaan, termasuk free trade. Kini semua negara berlomba melakukan proteksionisme, menjadi negara proteksionis.

"Saat ini, ada 1.348 kebijakan proteksionis yang dilakukan negara-negara utamanya memang urusan pangan. Ini naik 3 kali lipat, artinya naik 300% dibanding tahun 2014.

Dan ini akan terus meningkat," ungkapnya.

Lagi-lagi, dia menilai Indonesia berada dalam kondisi yang aman. Jokowi mengajak semua pihak kembali bersyukur.

"Alhamdulillah di tengah krisis dunia yang bertubi-tubi ketidakpastian ekonomi yang sulit dikalkulasi, perekonomian kita cukup kokoh dan kalau di G20 masuk 3 besar ekonomi yang kondisi growth dan pertumbuhan ekonominya baik.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI - Australia Terancam Resesi