Internasional

Biden Sebut Israel Sepakat Setop Serang Gaza Saat Ramadan, Yakin?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 February 2024 15:25
Israeli tanks manoeuvre near the Israel-Gaza border, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, as seen from Israel, February 24, 2024. REUTERS/Susana Vera
Foto: REUTERS/SUSANA VERA

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Gaza selama bulan suci Ramadan. Ini terjadi saat milisi Gaza Hamas menganalisis proposal gencatan senjata yang mencakup jeda pertempuran dan pertukaran sandera.

Dalam pernyataannya, Biden mengatakan langkah ini diambil Tel Aviv berisiko kehilangan dukungan internasional karena tingginya angka kematian di antara warga Palestina. Diketahui, angka kematian warga sipil akibat serangan Israel mencapai hampir 30.000 jiwa.

"Ramadhan akan segera tiba, dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan kegiatan selama Ramadhan, untuk memberi kita waktu untuk mengeluarkan semua sandera," kata Biden saat tampil di acara NBC dikutip Selasa (27/2/2024).

Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada malam tanggal 10 Maret dan berakhir pada malam tanggal 9 April. Bulan suci ini merupakan salah satu kalender penting bagi umat Islam, yang mencakup lebih dari 90% populasi di Gaza.

Biden, yang pernyataannya direkam pada Senin dan disiarkan pada Selasa, mengatakan ada kesepakatan prinsip untuk gencatan senjata antara kedua pihak sementara para sandera dibebaskan. Dia mengatakan dia berharap bisa mencapai gencatan senjata dalam konflik tersebut pada Senin berikutnya.

"Ada terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh. Dan Israel telah memperlambat serangan di Rafah," kata Biden, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata sementara akan mempercepat proses bagi warga Palestina untuk memiliki negara sendiri.

Pernyataan Biden ini muncul saat wacana jeda serangan menyeruak. Ini melibatkan Israel yang diminta untuk menghentikan serangan dan Hamas yang dituntut melepaskan sandera Israel yang diculik dalam serangan 7 Oktober lalu.

Rancangan proposal tersebut, yang menurut sumber senior yang dekat dengan perundingan gencatan senjata di Paris kepada Reuters, akan memungkinkan rumah sakit dan toko roti di Gaza diperbaiki dan 500 truk bantuan memasuki daerah kantong yang terpukul setiap hari.

Rancangan tersebut juga menyatakan bahwa Hamas akan membebaskan 40 sandera Israel termasuk perempuan, anak-anak di bawah 19 tahun, lansia di atas 50 tahun dan orang sakit. Di sisi Israel, Negeri Yahudi akan membebaskan sekitar 400 tahanan Palestina dan tidak akan menangkap mereka kembali.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Bikin Biden Emosi, AS Dukung Palestina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular