Pedagang: Harga Beras Premium Tembus Rp 18.000/Kg, Stok Aman!
Pekerja menyiapkan beras di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, (27/2/2024). Harga beras di sejumlah pasar tradisional hingga ritel swalaya naik sejak beberapa waktu terakhir. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pantauan CNBC Indonesia di kawasan Pasar salah satu Toko Beras yayang mengungkapkan, harga beras premium atau pandan wangi super telah mencapai Rp 17.000 per liter. Jika satu liter beras dikonversi sama dengan 0,753 kilogram. Itu artinya 1 kilogram beras bisa mencapai Rp 18-20 ribu per kg. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Pembeli di sini literan diharga yang bagus dan banyak dibeli di harga Rp16 ribu-Rp17 ribu." kata Yayang kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain jenis beras pandan wangi di toko tersebut juga menjual beras pulen dan setra di harga Rp11.500 dan setra Rp12.000 per liter. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pak Yayang juga menjual beras bulog seharga Rp9.500. "Beras bulog SPHP yang karungan kita gak jual dan kebanyakan jenis itu di ritel atau swalayan, kalau yang merk Bulog ada di harga Rp9.500." tambahnya kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di lokasi yang berbeda terpantau harga beras juga sama dengan toko yang sebelumnya, beras pandan wangi dijual Rp16.000 dan setra Rp12.500. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Meski naik para pedagang pun mengaku ketersediaan beras hingga memasuki bulan puasa ramadan aman. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Stok hingga bulan puasa penjualan masih aman. dan kayanya akan naik, justru jika harga jualnya disuruh turun itu kami yang rugi saat ramadan, karena stok yang kami jual diharga tinggi" tutup Yayang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Seperti diketahui, Panel Harga Badan Pangan mencatat, pada 26/2/2024 kemarin harga beras premium naik Rp70 ke Rp16.370 per kg dan beras medium naik Rp50 ke Rp14.300 per kg. Sepekan lalu, 19 Februari 2024, harga beras premium tercatat di Rp16.090 per kg dan beras medium di Rp14.080 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
