Soal Pilpres Satu Putaran, Jokowi Pernah Bilang Gini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
25 February 2024 18:15
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi melakukan pencoblosan pemilihan umum di (TPS) 10 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi melakukan pencoblosan pemilihan umum di (TPS) 10 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Presiden 2024 yang telah dlaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Hal itu berkenaan dengan pesta demokrasi untuk memilih presiden yang akan meggantikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat ini penghitungan suara (real count) di KPU masih berlangsung. Data terakhir per Minggu 25 Februari 2024 pukul 14.00 menunjukkan kubu Prabowo-Gibran memperoleh suara tertinggi sebanyak 58,82%. Saat ini sudah 76,76% data masuk dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Prabowo-Gibran juga unggul di lebih dari 20 provinsi. Dengan demikian Pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran sudah di depan mata. 

Adapun usai pencoblosan pada 14 Februari 2024, Jokowi sempat ditanya soal kemungkinan Pemilihan Presiden (Pilpres) 1 putaran.

"Kita tunggu bersama-sama," jawab singkat Jokowi.

Jokowi kala itu berharap Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi rakyat Indonesia dimana mereka bisa memilih presiden/wakil presiden, partai, hingga wakil rakyat secara jujur, adil, langsung, bebas dan rahasia.

"Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraan karena ini adalah pesta rakyat, pesta demokrasi," tuturnya.

Terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang marak dilaporkan, Jokowi mengatakan masyarakat bisa melapor ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

"Semua kan ada mekanismenya, di lapangan kalau ada kecurangan bisa dilaporkan ke Bawaslu, kalau masih belum ini kan masih ada gugatan lagi di MK. Saya kira mekanisme seperti itu yang harus semuanya mengikuti," tegasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular