Internasional

Mau Masuk RI, Raksasa Mobil Listrik VinFast Rugi Rp10,13 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 February 2024 13:00
Kendaraan listrik VinFast diparkir sebelum dikirim ke pelanggan pertamanya di sebuah toko di Los Angeles, California, AS, 1 Maret 2023. (REUTERS/Lisa Baertlein/File Foto)
Foto: Kendaraan listrik VinFast dari Vietnam. (REUTERS/LISA BAERTLEIN/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) Vietnam, VinFast, mencatat kerugian di kuartal keempat (Q4) 2023 lalu. Perusahaan rugi bersih sebesar US$ 650,1 juta (sekitar Rp 10,13 triliun), sekitar 1,3% lebih tinggi dibanding periode yang sama 2022 lalu.

VinFast disebut gagal mencapai target 50.000 unit karena lambatnya adopsi kendaraan listrik di beberapa wilayah dan meningkatnya persaingan harga. Tahun lalu perusahaan hanya mampu memproduksi 35.000 unit meski menargetkan mencapai 100.000 tahun ini.

Mengutip CNBC International, Jumat (23/2/2024), meski rugi, perusahaan memang menargetkan penjualan kendaraan listrik naik hingga tiga kali lipat. Ini seiring dengan ekspansi ke pasar baru.

"Tahun ini, kami melakukan ekspansi secara global dan memiliki semua kendaraan, termasuk model setir kanan. Jadi kami yakin bahwa kami akan mencapai panduan tersebut," kata Ketua Le Thi Thu Thuy, dimuat pula oleh Reuters.

Perlu diketahui, saat ini tren pelemahan terjadi di sejumlah penjual mobil listrik. Produsen memangkas target penjualan kendaraan listrik dan membatasi rencana investasi karena melemahnya permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat (AS).

VinFast, yang meluncurkan penjualan di AS pada bulan Maret tahun lalu dengan kendaraan sport VF 8 miliknya, sangat bergantung pada permintaan domestik, dengan sekitar 70%. Hanya, kurang dari 1.000 unit terjual di Amerika Utara.

Sementara itu, pendapatan perusahaan di Q4 mencapai US$437 juta. Ini pun meleset dari perkiraan analis rata-rata sebesar US$570,9 juta, sebagaimana dimuat LSEG.

Namun pendapatan setahun penuh naik 91%. Perusahaan mencatat nilainya menjadi US$1,2 miliar.

VinFast sendiri berdiri tahun 2017. Perusahaan memproduksi kendaraan listrik sejak tahun 2021.

VinFast telah mengumumkan banyak rencana pertumbuhan kendaraan listrik di luar negeri. Perusahaan ini sedang membangun pabrik di Carolina Utara, yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2025, dan merencanakan fasilitas manufaktur pertamanya di India.

Dua pasar besar Asia juga akan coba dimasuki VinFast yakni Indonesia dan India. Di mana perusahaan akan menerapkan skema penyewaan baterai dengan pelanggan membayar biaya bulanan yang sama atau lebih rendah dari biaya bensin untuk kendaraan sejenis.

"Kami memperkirakan akan meluncurkan pabrik di India dan Indonesia pada tahun 2026," kata Thuy, seraya menambahkan bahwa hingga saat itu pabriknya di Vietnam mampu memasok mobil ke AS dan pasar lainnya.

Perlu diketahui, kapitalisasi pasar VinFast melonjak menjadi US$ 85 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pembuat mobil lama asal AS Ford, setelah debutnya di bursa saham New York, pada bulan Agustus.

Namun sejak nilanya terus merosot. Ini seiring semakin ketatnya persaingan harga yang dipimpin oleh pemimpin pasar Tesla.

VinFast sendiri didukung konglomerat terbesar Vietnam Vingroup. VinFast akan memulai proses penggalangan dana untuk meningkatkan jumlah saham yang tersedia untuk diperdagangkan publik menjadi 10-20% pada akhir tahun dari sekitar 2% saat ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article JK: Vietnam Punya Mobil Listrik Vinfast, RI Buatan Hyundai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular