Internasional

Houthi Makin Menggila di Laut Merah, Inggris Dirudal-Israel Kena

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 23/02/2024 06:19 WIB
Foto: Jet AS di Laut Merah melawan Houthi dari Yaman. (X/ @CENTCOM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi panas masih terjadi di Laut Merah, Kamis waktu setempat. Laporan AFP, Jumat (23/2/2024) menyebut pemberontak Houthi menembakkan dua rudal ke kapal kargo milik Inggris, yang melewati Teluk Aden.

Kapal tersebut disebut telah mengalami kerusakan. Satu orang juga dilaporkan mengalami cedera.


"Sebuah kapal diserang oleh dua rudal, mengakibatkan kebakaran di kapal," kata Operasi Perdagangan Maritim Inggris, seraya menambahkan bahwa pasukan koalisi sedang merespons.

Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, memang telah melakukan serangan selama berbulan-bulan terhadap kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden. Ini berdampak pada terganggunya jalur pelayaran utama dan memicu tanggapan militer dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Perancis.

Serangan ke kapal Inggris juga dilaporkan perusahaan keamanan Ambrey. Disebut kapal itu tampaknya menuju Laut Merah dari pelabuhan asalnya di Thailand.

Sementara Komando Pusat AS (CENTCOM) mengidentifikasi kapal tersebut sebagai kapal kargo berbendera Palau milik Inggris, MV Islander. Meski mengalami kerusakan, kapal tersebut dilaporkan telah melanjutkan pelayarannya.

"Pasukan angkatan laut melakukan operasi yang ditargetkan terhadap kapal Inggris di Teluk Aden, menggunakan sejumlah rudal angkatan laut yang cocok untuk langsung menghantam kapal tersebut, menyebabkan kebakaran," ujar Houthi dalam pernyataan persnya.

"Ditargetkan pula kapal perusak AS di Laut Merah dengan sejumlah drone," tambahnya.

CENTCOM juga mengatakan bahwa pesawat AS dan kapal perang sekutu secara terpisah menembak jatuh enam drone yang diluncurkan oleh Huthi. Prancis mengatakan salah satu fregatnya menembak jatuh dua drone.

Di sisi lain, Houthi juga mengatakan telah menembakkan rudal ke "sasaran musuh Zionis" di resor Eilat di Laut Merah. Ini merupakan wilayah yang diklaim Israel.

"Peluncuran rudal tersebut memicu sirene serangan udara di Eilat tetapi pertahanan udara berhasil mencegatnya," kata militer Israel dimuat laman yang sama.

Houthi telah bersumpah akan terus melakukan serangan di kawasan itu, sebagai bentuk protes penyerangan Israel ke Gaza. Awalnya kapal Israel menjadi sasaran tembak namun kini melebar ke AS, Inggris dan Barat seiring masuknya negara-negara itu ke kawasan dan eskalasinya menyerang sejumlah basis Houthi di Yaman.

Serangan Huthi telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran mengambil rute yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika untuk menghindari Laut Merah, yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global. Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan akhir bulan lalu mengatakan bahwa volume lalu lintas komersial yang melewati Terusan Suez antara Laut Merah dan Mediterania telah turun lebih dari 40% dalam dua bulan sebelumnya.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pada hari Senin bahwa pendapatan dari Terusan Suez telah "menurun 40 hingga 50% " sepanjang tahun ini karena serangan terhadap pelayaran.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Houthi "menaikkan harga dan menyebabkan penundaan pengiriman barang-barang kemanusiaan yang penting, seperti makanan dan obat-obatan" ke negara konflik seperti Sudan, Ethiopia dan Yaman sendiri.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Timur Tengah Bikin Was-Was, Indonesia Bisa Kena Imbas