Setahun KA Makassar-Parepare Beroperasi, Penumpang Sepi atau Ramai?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 22/02/2024 13:50 WIB
Foto: KA Makassar - Parepare siap beroperasi. (Dok. Kemenhub)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Maret 2023 lalu atau setahun yang lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, tingkat keterisian penumpang atau load factor Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar - Parepare telah mencapai 75%.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap minat masyarakat Sulawesi dalam menggunakan angkutan massal, khususnya kereta api semakin meningkat.

"Kita berharap minat masyarakat di Sulawesi semakin tinggi menggunakan kereta api, dan beralih dari kendaraan pribadi," kata Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (22/2/2024).


Untuk diketahui, proyek KA Trans Sulawesi lintas Makassar-Parepare merupakan salah satu proyek strategis nasional, di mana pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi akan menghubungkan antar provinsi di Sulawesi, mulai dari selatan (Makassar) sampai ke Sulawesi Utara (Manado).

Foto: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tingkat keterisian penumpang atau load factor Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar – Parepare. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tingkat keterisian penumpang atau load factor Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar – Parepare. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Kereta api Makassar - Parepare melayani empat perjalanan setiap harinya, dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi. Waktu tempuh untuk sekali perjalanan adalah maksimal dua jam. Adapun jumlah penumpang kereta api Makassar - Parepare hingga saat ini telah menyentuh angka 259.994 orang hingga Februari 2024, dengan load factor sebesar 75%.

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya turut mengecek pembangunan prasarana perkeretaapian, untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Makassar - Parepare antara Mandai - Palanro.

"Tahun ini, ada beberapa prasarana yang akan dibangun, di antaranya overpass Tonasa yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan, serta pengadaan dan pemasangan peralatan di Depo Maros," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, akan dilakukan pula pembangunan jalan akses dan fasilitas pendukung di stasiun lintas Makassar - Parepare, salah satunya fasilitas keselamatan di emplasemen Stasiun Mandai dan Jalan Damai Ongkoe.

Terkait hal ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah menandatangani Nota Kesepakatan, tentang Peningkatan Keselamatan pada Perlintasan Tidak Sebidang Jalur Kereta Api antara Mandai - Maros.

"Rencana akses Ongkoe didesain untuk mengoptimalkan fungsi jalan, sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api dan mengoptimalkan panjang spoor efektif track Stasiun Mandai. Yang tak kalah penting, dampak kecelakaan kereta api dengan kendaraan lain pun bisa dimitigasi dengan adanya pembangunan ini," pungkasnya.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jembatan Ambruk Menimpa Kereta Penumpang, 7 Orang Tewas