Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis Gak Capai Target, Anggarannya Bagaimana?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan realisasi dari penyaluran program bagi-bagi alat masak listrik (AML) berupa rice cooker hanya sebesar 342 ribu unit dari target awal sebesar 500 ribu untuk tahun 2023 lalu.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengungkapkan realisasi dari program bagi-bagi rice tidak semua terealisasi sesuai dengan target. Dengan begitu, sisa anggaran untuk program tersebut akan dikembalikan ke negara.
"Kan (target 2023) 500 ribu, sudah salurkan 342 ribu, sisanya (anggaran) dikembalikan ke negara, uangnya. Nanti kita lihat apakah tahun ini mau dilanjutkan atau tidak," ujarnya saat ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).
Jisman mengungkapkan pemerintahnya juga membuka kesempatan untuk program pembagian AML tersebut bisa merambah pada pembagian kompor listrik kepada masyarakat. "Kalau ada proposal lagi ke Kementerian Keuangan kita dorong kompor listrik ya bisa juga," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan dari target 500 ribu unit rice cooker yang rencananya dibagikan, setidaknya hanya 342 ribu unit yang tersalurkan.
"Itu sudah final jumlahnya. Kan anggarannya sudah lewat," kata Agus ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (31/1/2024).
Menurut Agus, tidak tercapainya target salah satunya disebabkan karena terdapat kendala dalam proses pengadaan. Sementara, proses distribusi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kembali di tahun 2024. "Karena terkendala pengadaan, sudah lewat tahun jadi gak bisa," ujarnya.
(pgr/pgr)