Pedagang Beras Cipinang Ungkap Fakta Terbaru Stok & Harga Beras

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 February 2024 20:10
Harga beras hari ini (Senin, 8/5/2023) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur terpantau masih stabil tinggi, yaitu Rp 10.500-11.000 per kg untuk beras medium.  (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)
Foto: Harga beras hari ini (Senin, 8/5/2023) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur terpantau masih stabil tinggi, yaitu Rp 10.500-11.000 per kg untuk beras medium. (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Stok beras premium di sejumlah gerai ritel modern sempat dikeluhkan menipis bahkan kosong beberapa hari lalu. Di saat bersamaan, harga beras, baik premium maupun medium terus naik dan cetak rekor baru, jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Sementara, HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg. Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.

Kondisi ini bahkan sampai membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan dan terjun langsung memeriksa stok beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan gudang Perum Bulog. Begitu juga dengan para menterinya dan kepala lembaga yang mengurusi pangan. Hasiknya, stok beras di kedua lokasi ini ternyata menumpuk.

Di tengah kisruh beras tersebut, Ketua Koperasi PIBC Zulkifli Rasyid justru menyebut kondisi beras di pasar induk sekarang ini adem ayem saja, atau tidak dalam kondisi mengkhawatirkan. Hal ini lantaran ada guyuran beras operasi pasar atau program Stabilisasi Harga dan Pasokan pangan (SPHP) dari Bulog.

"Kalau kondisi beras di pasar induk sekarang-sekarang ini ya adem ayem saja. Cuma, produksi dari daerah ini memang sangat kurang, walaupun ada, tapi sangat kurang. Beras yang ada satu-satunya adalah stok dari pemerintah, dari Bulog (beras SPHP)," kata Zulkifli kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Meski demikian, pria yang akrab disapa Zul itu tak menampik soal langkanya pasokan beras medium maupun premium dari daerah sentra produksi. Bahkan, ia menyebut produksi beras dari daerah bisa dikatakan tidak ada sama sekali.

"Beras dari daerah, sekarang itu sangat langka. Kalaupun itu ada, tapi tidak mencukupi permintaan pasar. Jadi itulah yang mengakibatkan kelangkaan beras. Di seluruh lini daerah mengatakan beras kurang itu benar. Sekarang satu-satunya beras yang ada itu adalah beras stok Bulog," ujarnya.

Zul membeberkan, harga beras medium produksi lokal di PIBC per hari ini, Rabu (21/2/2024), dipatok di Rp14.000-Rp15.200 per kg. Sementara beras premium di kisaran Rp16.500-Rp17.000 per kg. Artinya, harga beras medium dan premium lokal saat ini sudah jauh melampaui HET.

"Kalau beras medium impor (beras SPHP Bulog) kan harganya jauh berbeda, yaitu di Rp10.900 per kg (di tingkat konsumen)," ucapnya.

Zul mengaku bersyukur dengan tercukupinya stok beras dari Perum Bulog. Sehingga masyarakat tidak perlu gelisah dan khawatir lagi akan langkanya beras di pasaran.

"Alhamdulillah Bulog masih punya stok. Kalau seandainya stoknya nggak ada kan gawat. Alhamdulillah sampai sekarang stok Bulog masih ada 1,3 juta ton. Dan lebih kurang stok Bulog yang ada di pasar induk 34 ribu ton," tutur dia.

Lebih lanjut, Zul membantah jumlah beras yang keluar dari PIBC terlalu sedikit sehingga menyebabkan harga beras di pasaran jadi melambung tinggi. Kata Zul, semua pedagang di PIBC telah diberikan jatah masing-masing oleh Bulog dalam mendistribusikan beras SPHP.

"Nggak seperti itu. Kami semuanya, pedagang di pasar induk kan kami dikasih jatah sama Bulog. Tidak ada lagi hal-hal yang seperti permainan pedagang. Namanya beras kurang, dia jadi berebut beli dari mana saja. Itu dibawa ke daerahnya masing-masing atau dibawa ke pasar wilayah lain. Mungkin seperti itu," jelas Zul.

Ia menambahkan, distribusi beras dari PIBC masih berjalan normal sebagaimana mestinya.

"Kalau ada orang yang mengatakan begitu, mungkin kata dia saja. Tapi kenyataannya kan dari kemarin juga banyak media yang meliput dan bertanya ke pedagang pasar induk. Jadi nggak begitu adanya, semua berjalan normal," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapor Pak Jokowi! Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Mulai Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular