Bahan Bakar Ini Bisa Bikin Kantong Warga Hemat & Negara Tahan Energi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 February 2024 17:45
Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jl. Kapten Tendean, Rabu (11/5/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Petugas melakukan pengisian Bahan Bakar Gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jl. Kapten Tendean, Rabu (11/5/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) memaparkan bahwa gas bumi mempunyai peran penting sebagai sumber energi transisi serta menjaga ketahanan energi nasional. Pasalnya, selain bersih dibandingkan energi fosil lainnya, gas relatif lebih murah.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan gas menjadi sumber energi yang paling cocok untuk menggenjot ketahanan dan kemandirian energi di dalam negeri. Terlebih Indonesia juga mempunyai sumber pasokan gas bumi yang cukup melimpah.

"Salah satu faktor untuk ketahanan energi itu indeksnya adalah harga masih ditetapkan pemerintah baik di hulu maupun untuk di konsumen nya gitu jadi itu beberapa kebijakan yang termasuk alokasinya tentunya ya yg bisa mendukung pemanfaatan gas ini sebagai transisi energi ini bisa dimanfaatkan sebelum kita sepenuhnya nanti di 2060," kata Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Djoko menilai dengan potensi cadangan gas bumi yang melimpah, wilayah-wilayah yang dilalui pipa gas sejatinya sangat cocok menggunakan sumber energi ini. Misalnya seperti rumah tangga, industri, kelistrikan, hingga transportasi.

"Karena kita masih ekspor kira-kira 32% masih kita ekspor. Di dalam negeri sebesar 68% nah masalahnya adalah infrastrukturnya memang ini cukup mahal begitu ya infrastrukturnya," ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Djoko kebijakan atau regulasi yang diperlukan untuk mendukung penggunaan gas di Indonesia perlu ditegaskan kembali. Sehingga wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber gas baik itu yang dilalui pipa bisa dikembangkan dengan lebih masif.

"Gas di situ sebagai transisi cuma di daerah daerah yang jauh itu bisa juga dengan EV, biofuel sekarang ada lagi dengan hidrogen," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dewan Energi Akui Ketahananan Energi RI Belum Kuat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular