Dewan Energi Sebut Gas Paling Cocok Untuk Transisi Energi RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 21/02/2024 12:15 WIB
Foto: Jurus RI Genjot Investasi Pemanfaatan Harta Karun Bahan Bakar Gas (CNBC Indonesia TV)

Jakarta CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan gas menjadi kunci sebagai jembatan menuju transisi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Mengingat emisi pembakaran gas lebih rendah apabila dibandingkan dengan emisi dari bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan sebelum Indonesia sepenuhnya menggunakan EBT, gas bumi menjadi sumber energi yang paling cocok untuk transisi. Apalagi Indonesia mempunyai sumber pasokan gas yang cukup melimpah saat ini.

"Gas adalah yang paling cocok memang untuk transisi sebelum kita sepenuhnya menggunakan EBT, kita masih punya banyak gas kita masih ekspor dalam bentuk gas pipa maupun LNG memang kita impor gas dalam bentuk LPG karena memang lpg itu kan propana butana sedangkan yang kita gunakan transportasi adalah gas metana etana dan juga yang kita ekspor adalah LNG," kata Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).


Djoko membeberkan sekitar 30 tahun yang lalu, Indonesia sendiri pernah memanfaatkan sumber gas untuk sektor transportasi. Pada saat itu infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang telah ada sebanyak 28 SPBG.

Namun demikian, permintaan untuk pasar kendaraan berbahan bakar gas pada saat itu berkurang. Pasalnya, hal ini tidak diimbangi dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. "Misalnya nggak boleh lagi jualan kendaraan BBM gitu, harus gas tetapi akhirnya kita kembali lagi menggunakan gas ya terutama untuk transportasi umum," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemanfaatan gas bumi saat ini tengah digenjot secara menyeluruh. Pasalnya, gas bumi dapat mengisi gap atau selisih antara target dengan realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad mengatakan Indonesia mempunyai komitmen mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Adapun guna mengisi gap antara target bauran EBT dengan capaian EBT saat ini, pemerintah bakal mengandalkan gas bumi.

"Tahun 2025 itu ditargetkan 23% dari EBT, mungkin karena kemarin ketika kita sempat berhenti selama pandemi mungkin akan tergeser sedikit kondisi EBT kita. Untuk menjembatani sebelum semuanya sumber dari energi baru maka gas ini sumber energi paling feasible jumlah melimpah dan lebih bersih dibanding fosil yang lain," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (29/1/2024).

Meski begitu, kunci utama untuk menggenjot pemanfaatan gas di dalam negeri adalah dengan pembangunan infrastruktur yang semakin masif. Sehingga wilayah-wilayah yang mempunyai cadangan gas cukup besar, bisa menyalurkan pasokan gas ke daerah-daerah yang membutuhkan.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Accelerating Efficiency, Fueling Sustainability via ABB Formula E