Terungkap! Ini Tujuan Sri Mulyani Terbang ke Brasil Minggu Depan

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 February 2024 10:40
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dijadwalkan terbang ke Brasil pada pekan depan. Kepergiannya dalam rangka menghadiri pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Brazil pada 28-29 Februari 2024.

"Minggu depan saya menghadiri G20 di Brasil," kata Sri Mulyani saat ditemui di kawasan Hotel St. Regis, Jakarta, dikutip Rabu (20/2/2024).

Kepergian Sri Mulyani berlangsung di tengah reshuffle kabinet. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri ATR/BPN, menggantikan Hadi Tjahjanto yang akan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Polhukam). Dirinya akan dilantik pada minggu ini. Sebelumnya, nama Sri Mulyani menjadi sorotan karena diisukan tidak masuk dalam daftar menteri pemerintahan calon presiden Prabowo Subianto.

Adapun, Sri Mulyani sendiri dijadwalkan hadir pada pertemuan pertama FMCBG. Dalam pertemuan ini dia akan bergabung dengan para menteri dan kepala bank sentral dari negara G20.

Isu utama dari pertemuan ini mencakup perkembangan ekonomi global, utang negara-negara miskin, pajak internasional hingga inklusi keuangan. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, telah menegaskan presidensi Brasil akan fokus pada pengurangan kelaparan dan kemiskinan, memperlambat perubahan iklim dan reformasi tata kelola global.

"Saya berharap kita dapat mengatasi masalah-masalah yang tidak perlu kita hindari dan coba selesaikan," Lula pada pertemuan dengan para menteri kabinet untuk menguraikan prioritas Brazil untuk G20.

Lula sering mengkritik apa yang disebutnya sebagai kegagalan tata kelola global yang dilakukan oleh badan-badan seperti PBB, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), dan menekankan perlunya perluasan Dewan Keamanan PBB yang permanen.

"Tidak mungkin lembaga-lembaga Bretton Woods, Bank Dunia, IMF, dan banyak lembaga keuangan lainnya terus berfungsi seolah-olah tidak terjadi apa-apa di dunia, seolah-olah semuanya telah terselesaikan," ujarnya.

Dia juga mengeluhkan lembaga-lembaga tersebut sering meminjamkan uang kepada negara-negara untuk melunasi utangnya, namun tidak menciptakan perubahan yang berarti.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba di G20, Sri Mulyani Ngobrol Santai dengan 2 Sosok Penting Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular