
Papua Nugini Mencekam! Mayat Bergelimpangan Buntut Perang Saudara
Kondisi Papua Nugini kian mencekam setelah pihak berwenang bersiap menghadapi peningkatan kekerasan menyusul puluhan pria tewas dalam pembantaian antar suku.

Kondisi Papua Nugini kian mencekam setelah pihak berwenang bersiap menghadapi peningkatan kekerasan menyusul puluhan pria tewas dalam pembantaian antar suku pada Minggu (18/2/2024). (Photo by Handout / ROYAL PAPAU NEW GUINEA CONSTABULARY / AFP)

Setelah pembunuhan tersebut, Perdana Menteri James Marape menghadapi seruan untuk mengumumkan keadaan darurat guna mengatasi pertempuran yang sedang berlangsung. (Tangkapan Layar Video Reuters)

Sedikitnya 54 orang tewas dalam penyergapan antar suku di desa terpencil Akom di provinsi Enga pada Minggu, kata pasukan mobil polisi dan pasukan pertahanan Papua Nugini. Pihak berwenang telah beberapa kali merevisi perkiraan jumlah total kematian dalam beberapa hari sejak tragedi tersebut. (Video Obtained by Reuters/via REUTERS)

Mayat-mayat tersebut ditemukan oleh penduduk setempat dan petugas polisi, dan gambar-gambar yang beredar menunjukkan mayat-mayat yang ditumpuk di atas truk. Polisi dan pejabat keamanan di Enga mengatakan insiden itu menandai pembantaian terburuk dalam beberapa bulan terakhir. (Photo by Handout / ROYAL PAPAU NEW GUINEA CONSTABULARY / AFP)

Marape mengatakan pembantaian itu adalah tindakan "terorisme dalam negeri." Marape mengatakan dewan eksekutif nasional akan bertemu minggu ini untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil untuk mengatasi situasi tersebut, termasuk mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut. (Tangkapan Layar Video Reuters)

Dia mengatakan Papua Nugini juga akan meminta "bantuan dari Australia untuk mendukung polisi kami, di tingkat pemerintahan, untuk memimpin dan membimbing, sementara polisi lokal kami akan dikerahkan ke garis depan dengan dukungan tentara." (Video Obtained by Reuters/via REUTERS)