Banyak Temuan Cadangan Gas Baru di RI, Dirjen Migas Berpesan Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 20/02/2024 14:05 WIB
Foto: Wilayah Kerja (WK) Pangkah yang dioperasikan oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) selaku Anak Perusahaan PGN Saka, afiliasi dari PGN Subholding Gas Pertamina, (Dok. SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa terdapat banyak temuan cadangan gas di Indonesia untuk mendukung program transisi energi di dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengungkapkan temuan cadangan gas tersebut berada di sisi Utara Sumatera, beberapa diantaranya terdapat di Blok Andaman, Andaman I, Andaman II, South Andaman, dan Andaman III.

"Penemuan akhir-akhir ini banyak sekali beberapa kali ditemukan, diindikasikan sumber daya gas, baik yang di Utara Sumatera ada Blok Andaman, ada Andaman II, South Andaman, West Andaman, Andaman I, dan seterusnya. Kalau dicari lagi Andaman III, kemudian yang udah diumumkan di Selat Makassar," ujar Tutuka saat acara Penutupan Bulan K3 Nasional di Kantor Lemigas, Jakarta, Selasa (20/2/2024).


Adapun, Tutukla mengatakan wilayah lain di Indonesia juga ditemukan adanya sumber gas yang besar seperti di sisi Utara Lombok dan Bali. "Ukuran juga besar dan itu juga akan jadi penopang juga ke depan selain yang sudah ada Masela dan Tangguh, di mana BP Tangguh juga eksplorasi di sekitar sana," tambahnya.

Dia berpesan bahwa sumber gas yang besar di Indonesia bisa dimanfaatkan untuk program transisi energi di dalam negeri.

"Bahwa ke depan transisi energi Indonesia adalah utilisasi pemanfaatan gas, keselamatan migas berbeda, gas mempunyai sifat tekanan tinggi jadi handlingnya berbeda, gas mempunyai sebagian besar gas di Indonesia mengandung CO2 handlingnya akan berbeda, sebagian besar akan seperti itu. Artinya, keselamatan migas kita juga perlu diperbaharui bersama-sama," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konsumsi Gas Untuk Listrik Naik, LNG Disorot Sebagai Solusi