
Harga Beras Mahal, Zulhas-Airlangga Rapat Antisipasi Inflasi Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di tengah gejolak harga beras yang terus meninggi, Selasa (19/2/2024).
Zulkifli Hasan atau Zulhas datang sekira pukul 16.00 di kantor Airlangga menggunakan mobil Alphard hitam berpelat B 2944 ZZH. Ia pun keluar dari lokasi dan keluar langsung diantar Airlangga pada pukul 16.34 WIB.
Seusai pertemuan, Airlangga mengatakan pembicaraan utama saat pertemuan itu ialah pentingnya antisipasi harga sembilan bahan pokok, termasuk belas, menjelang masuknya Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya menjadi faktor musiman pendorong inflasi.
"Semuanya kita bahas mengenai sembako, makanya penting Pak Zulhas betul-betul kendalikan harga," kata Airlangga saat ditemui usai pertemuan.
"Jadi kita minta supaya sembilan bahan pokok bisa tersedia karena urusan saya kan inflasi. Karena kalau ini kan inflasi saya khawatir akan meningkat," tegasnya.
Meski begitu, Airlangga enggan mengungkapkan besaran potensi kenaikan inflasi di tengah gejolak harga beras saat ini. Yang jelas, pemerintah telah menargetkan inflasi akan terkendali di kisaran 2,5% pada 2024, lebih rendah dari realisasi inflasi 2023 sebesar 2,61%.
Selain ada hari raya keagamaan yang menjadi faktor pendongkrak inflasi dalam waktu dekat, ia mengatakan survei sosial ekonomi nasional atau susenas juga akan berlangsung pada Maret 2024. Maka, stabilisasi harga menjadi sangat penting.
"Sehingga barang betul-betul harus terkendali dan barangnya ada," ucap Airlangga.
Sementara itu, Zulhas mengaku, melaporkan penyebab masalah harga beras yang saat ini masih terus meninggi ke Airlangga. Ia mengatakan bahwa permasalahan harga beras yang terjadi saat ini dari sisi pasokan yang sangat terbatas, baik untuk beras premium maupun medium.
"Jadi ya supply-nya diperbanyak, enggak ada pilihan lain," ucap Zulhas di sisi Airlangga.
Adapun strategi pemenuhan pasokan itu menurutnya telah disepakati dua cara, pertama adalah meminta Buloh untuk semakin sering mengeluarkan beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari yang dua pekan sekali menjadi lebih rutin, dan kedua mempercepat realisasi impor beras yang sebesar 2 juta ton untuk tahun ini.
"Tapi yang paling penting itu kan pasar tradisional ini nih, kan pasar tradisional kan enggak bisa beli langsung ke Bulog syaratnya banyak mesti ada ini, ada ini, ada ini pedagangan males lah," tutur Zulhas.
"Jadi gelotornya itu maksudnya ada yang biasa dari pengusaha tapi juga pedagang bisa ambil langsung," tegasnya.
Harga beras hari ini kembali cetak rekor baru, baik untuk jenis premium maupun medium. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (19/2/2024), naik Rp70 ke Rp16.090 per kg untuk jenis premium dan naik Rp90 ke Rp14.080 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran. Sepekan lalu, (12/2/2024), harga beras premium masih di Rp15.750 per kg dan beras medium di Rp13.830 per kg. Harga beras terus menanjak naik sejak Agustus 2022 lampau. Kini, tak ada lagi harga beras Rp10.000-an per kg di tingkat eceran.
Harga beras kini sudah jauh melampau harga eceran tertinggi (HET) terbaru yang ditetapkan Maret 2023 lalu.
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg. HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg. Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andalkan Impor, Pemerintah Pede Harga Beras Bakal Turun