Istana Akui Subsidi BBM & LPG 3Kg Tak Tepat Sasaran: Harus Dikurangi!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 February 2024 16:25
Infografis, Harga BBM Jenis ini Resmi Turun dari Aceh Sampai Papua
Foto: Infografis/ Harga BBM Resi Turun/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia -  Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian Edy Priyono menyebut subsidi energi, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg sering dikritik tidak tepat sasaran. Hal ini dikarenakan subsidi hanya dinikmati kelas menengah atas.

"Subsidi BBM dan LPG-kan Memang banyak dikritik bahwa banyak menikmati itu kelas menengah atas," kata Edy kepada wartawan di Kantor Staf Kepresidenan, Senin (19/2/2024).

Sehingga dari kaca matanya, pemerintah memang sudah mengkaji langkah untuk membatasi subsidi karena memang tidak tepat sasaran. Meski ia belum membeberkan pembatasan yang dimaksud. "Bicara (Subsidi) BBM dan LPG maka dilakukan upaya agar tepat sasaran, kan di Undang-Undang ada, pemerintah memberikan subsidi kepada kelompok tidak mampu. Nah yang dilakukan adalah pendataan dulu. Pertalite sudah terdata nih, LPG juga gitu," katanya.

"Nanti suatu saat akan dibatasi dan artinya (hanya untuk) kelompok termiskin, intinya gak bisa semua orang," sambungnya.

"Poin saya sudah ada langkah agar subsidi energi tepat sasaran, supaya anggaran tepat sasaran bisa dikurangi, itu terlepas dari yang direncanakan pak Prabowo dan timnya,"

Menurutnya pemerintah saat ini sudah memperketat pemberian subsidi energi. Sehingga harapannya anggaran untuk subsidi bisa dikurangi di masa depan. "Kalau tepat sasaran anggaran bisa dikurangi dan bisa digunakan untuk hal lain yang lebih produktif dan mendukung program sosial produktif," katanya.

Lantas apa tepat untuk dialihkan untuk anggaran pemberian susu dan makan gratis seperti janji Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka?

Edy enggan berkomentar mengenai hal ini. "Saya nggak bisa komentar kalau itu. Kalau itu kan pak Jokowi gak punya program itu," terangnya.

"Kalau membuat tepat sasaran dan ada anggaran subsidi yang dihemat itu oke gitu kan. Apakah tepat buat makan siang gratis silahkan aja," tuturnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno menjelaskan secara tegas, bahwa sejatinya subsidi akan dialokasikan untuk yang lebih tepat sasaran. "Penataan, jadi ya subsidinya itu dialokasikan untuk lebih tepat sasaran," kata Eddy kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (17/2/2024).

Eddy mengatakan, penataan anggaran subsidi energi itu penting karena pada 2022 saat anggaran subsidi membengkak menjadi Rp 500 triliun yang menikmatinya 80% adalah kalangan orang mampu. Demikian juga anggaran energi untuk tahun ini yang mencapai Rp 350 triliun.

Dengan demikian, ia menekankan, ketika anggaran itu ditata maka bisa menjadi pelengkap dari sumber pendanaan anggaran untuk program susu dan makan siang gratis yang diperkirakan mencapai kisaran Rp 400 triliun.

"Sehingga yang subsidi kita siapkan sekarang Rp 350 triliun sesungguhnya enggak perlu sebesar itu, nah uangnya kan bisa digunakan untuk yang lain-lain," tegas Eddy.

Meski demikian, Eddy juga menegaskan, sumber pendanaan program susu dan makan siang gratis anak sekolah Indonesia bukan hanya diperoleh dari penataan subsidi energi, melainkan sebagian besar dari peningkatan penerimaan negara.

"Jadi kan dibutuhkan Rp 400 triliun, dari mana sumber dananya? sumber dananya adalah pertama dari penguatan sumber pendapatan pajak, caranya bagaimana? ekstensifikasi dan intensifikasi," ungkapnya.


(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Keadilan Energi Hingga Papua Barat Daya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular