Jokowi Mau Lengser, Ini Kabar Terbaru Nasib Tol Terpanjang RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 February 2024 17:15
Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga)
Foto: Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan kabar terbaru soal kelanjutan proyek Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) usai ditinggal barisan konsorsium konglomerat Indonesia dan sebentar lagi Presiden Joko Widodo lengser. Menurut Basuki saat ini pihaknya masih mereview proyek tersebut termasuk market sounding hingga penetapan pemenang.

"Saya kemarin rapim saya tanya satu-satu Getaci ini kita lagi kayak market sounding kira-kira ada yang mau ikut tender atau nggak. Tahun ini target penetapan pemenang," ungkap Basuki di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 161 di Perumahan Kemang Pratama, Kelurahan Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. dikutip Minggu (18/2/2024).

Sebelumnya Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Sony Sulaksono mengungkapkan pemerintah tengah melakukan tender ulang Tol Getaci untuk menemukan investor baru. Hingga kini nama baru yang terpilih untuk menggarap proyek ini masih dalam tahap pencarian, namun dalam waktu dekat nama-nama investor tersebut sudah akan terlihat.

"Saat ini tol Getaci masih dalam proses prakualifikasi. Target Maret sudah ada calon-calon untuk masuk tahap tender. Target kita penetepan pemenang akan sekitar Agustus dan perjanjian pengusahaan jalan tol (perjanjian invertasi) sekitar September 2024," ungkap Sony saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

Meski nama investor baru akan muncul, namun masih ada sejumlah tahapan menuju proses pembangunannya, yakni pembebasan lahan. Di tahap awal, pemerintah bakal mengutamakan di titik awal yakni Gedebage.

"Pengadaan tanah masih berlangsung dan diharapkan selesai juga di akhir 2024. Pembangunan akan dilakukan dulu untuk Gedebage - Garut Utara 2025-2027 sehingga 2028 segmen itu sudah bisa dioperasikan," ujar Sony.

Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga)Foto: Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga)
Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga)

Masyarakat pun harus menunggu beberapa tahun lagi untuk menggunakan jalan tol terpanjang di RI ini, termasuk pembangunan jalan tol setelah Garut Utara selesai.

"Konstruksi Garut Utara - Ciamis akan dilakukan pembangunan 2030, dimana pembebasan lahan dilakukan 2028," kata Sony.

Saat ini sudah ada beberapa investor dari sejumlah negara yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang di RI ini. Sony pun menyebut asal investornya bervariasi bukan hanya dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.

"Sejauh ini udah banyak dan dari dalam dan luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami di BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada mereka tertarik menjajaki itu," imbuhnya.

Sony menyebut pemerintah bakal berperan dalam pembebasan tanah, sementara investor fokus dalam pembangunannya. Dalam proses pembangunan investor bakal berperan dalam memberikan dana, sementara kontraktor lebih kepada pembangunannya.

Jalan Tol GeTaCi atau Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap memiliki total 206,65 Km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat (171,40 Km) Provinsi Jawa Tengah (35,25 Km) dan akan menjadi Jalan Tol terpanjang di Indonesia. Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Jalan tol ini terbagi atas empat seksi, antara lain :

- Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km
- Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km
- Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km
- Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km

Sebelumnya konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN dan swasta bakal membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan di balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka. Namun, beberapa memilih hengkang.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Tol Terpanjang RI Ditinggal Konglomerat, Ini Nasibnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular