
Wow! 50 Tahun Beroperasi, Produksi Emas Freeport Capai 1.900 Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatat, perusahaan sudah menghasilkan sebanyak 1.900 ton emas atau 61,2 juta ounces emas selama 50 tahun pasca produksi sejak tahun 1973.
Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati menjelaskan, sejatinya Freeport Indonesia sendiri sudah beroperasi di Tembagapura, Mimika, Papua sejak tahun 1967. Adapun produksi konsentrat Tembaga dan ekspor perdana ke Jepang dilakukan pada tahun 1973.
"PTFI mulai berproduksi di tahun 1973, artinya sudah 50 tahun. Produk utama konsentrat tembaga yang dihasilkan dari hasil penambangan sejak awal produksi mencapai 43,1 miliar pound tembaga, dan emasnya jika dihitung sejak awal produksi mencapai sekitar 1.900 ton atau 61,2 juta ounces emas," terang Katri kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).
Jumlah produksi emas dan tembaga Freeport yang dipaparkan Katri sekaligus menjawab pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan bahwa sejak 60 tahun Freeport beroperasi, telah menghasilkan emas sekitar 3.000 ton.
Dalam hitungan Luhut, jika harga I kg emas itu Rp 1 miliar maka telah hasilkan mencapai Rp 3.000 triliun, sama dengan US$ 250 miliar.
Katri menegaskan, bahwa harga emas itu fluktuatif, berbeda dari tahun ke-tahun. "Kalau kita cek harga emas tahun 1973, harganya di kisaran US$ 97,12 per ounce dan baru di tahun 2009 ke atas mencapai lebih dari US$ 1.000 per ounce," ujar Katri.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam program Mining Outlook 2024 CNBC Indonesia (02/02/2024) mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 lalu saja PTFI mampu menyetorkan lebih dari Rp 40 triliun melalui pajak, royalty, dividen, dan pungutan lainnya.
"Kalau kita lihat berapa sih yang diterima negara tahun lalu, ini masih subject to process audit, karena ini baru bulan Januari (2024) tapi ini bisa mencapai lebih dari Rp 40 triliun penerimaan negara dari manfaat langsung melalui pajak, royalti, dividen dan pungutan lainnya," ujar Tony.
Nilai tersebut, menurut Tony termasuk kontribusi kepada pemerintah daerah mencapai Rp 9 triliun. "Kita bayar ke negara Rp 40 triliun termasuk di dalamnya ada Rp 9 triliun untuk pemerintah daerah," jelas Tony.
Proyek smelter Freeport di Gresik yang akan segera selesai pada tahun ini akan hasilkan rata-rata 50 ton emas per tahunnya hingga tahun 2041. Dengan jumlah produksi emas tersebut serta harga emas yang cenderung meningkat tentunya akan memberikan kontribusi income kepada negara yang jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya dari Freeport.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Bakal Kuasai 61% Saham Freeport, Segini Jumlah Kekayaannya