Andai Fix Presiden, Prabowo Wajib Berantas 'Masalah Lama' Sektor Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 16/02/2024 11:25 WIB
Foto: Prabowo Subianto melambaikan tangan ke pendukung saat keluar dari Istora Senayan, Rabu (14/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) berharap presiden terpilih nanti dapat fokus memberantas permasalahan lama yang tak kunjung tuntas di sektor pertambangan Indonesia. Masalah lama ini adalah penambangan ilegal (PETI).

Hal tersebut merespon unggulnya Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam perhitungan cepat atau Quick Count dari berbagai lembaga.

Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli berharap presiden baru nantinya dapat fokus pada penanganan Penambangan tanpa izin (PETI). Pasalnya, kegiatan PETI memberikan dampak negatif baik kesehatan, keselamatan kerja maupun perlindungan lingkungan yang diabaikan.


"Tidak ada kontribusi dalam penerimaan negara dan mengganggu konservasi mineral dan batubara," kata Rizal kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).

Selain itu, presiden berikutnya diharapkan juga dapat meningkatkan tata kelola pertambangan dengan mengutamakan tata kelola Good Mining Practice (GMP) dan Environmental, Social, dan Governance (ESG).

"Penekanan kepada peningkatan kegiatan eksplorasi untuk menemukan dan meningkatkan neraca sumber daya dan cadangan mineral," ujarnya.

Sementara, untuk hilirisasi tetap harus mendapatkan perhatian guna peningkatan nilai tambah di dalam negeri dengan memperhatikan supply demand secara global. Ia pun mengusulkan supaya segera terbangun industri lanjutan untuk mengolah produk hilirisasi mineral yang merupakan tupoksi kementerian ESDM, dilanjutkan ke fase industrialisasi di Kementerian Perindustrian.

"Hilirisasi yang dimaksud dari debat-debat capres cawapres sebenarnya adalah industrialisasi pengolahan lanjutan sampai menjadi produk jadi yang akan menjadi konsumsi masyarakat serta ekspor produk jadi seperti alat-alat kesehatan, alat rumah tangga, alat transportasi, pertahanan keamanan, dan lainnya," tambahnya.

Ia juga berpesan presiden baru dapat mengeluarkan Inpres penugasan kepada BUMN tertentu untuk mengembangkan industri lanjutan di dalam negeri agar percepatan industri dapat dilaksanakan dengan cepat. Fokus untuk investasi terutama untuk dilakukan assessments terhadap mesin dan peralatan atau pabrik yang diimpor agar lebih berkualitas.

"Investasi yang berkualitas di sini adalah investasi yang efisien dalam operasinya termasuk dalam pemakaian energi dan bahan baku. Juga tingkat keamanan yang tinggi, menyerap banyak tenaga kerja lokal, TKDN yang tinggi dan ada transfer knowledge dan teknologi," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Mau Buka Akses Bandara Internasional di Berbagai Kota