Internasional

Donald Trump Dorong Rusia Bom Negara NATO, Sebabnya-Respons Putin

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 13/02/2024 07:59 WIB
Foto: Mantan Presiden Donald Trump di ruang sidang Mahkamah Agung New York, Amerika Serikat, Senin (2/10/2023). (AP Photo/Seth Wenig)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan pernyataan menghebohkan. Ia akan mendorong Rusia menyerang negara-negara NATO, akhir pekan.

Respons keras muncul atas pernyataannya itu termasuk dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg. Ini menjadi komentar Trump paling ekstrim terhadap pakta pertahanan yang dipimpin AS.

Lalu apa alasannya?

Mengutip pernyataan terbarunya Selasa (13/2/2024), Trump menegaskan pidatonya muncul agar negara-negara NATO menyelesaikan kewajiban keuangan mereka di aliansi. Ia telah lama mengeluhkan NATO dan menuduh sekutu-sekutu Barat hanya menjadi "pekerja lepas yang enggan membebani pengeluaran militernya dan terlalu mengandalkan AS sebagai tameng pertahanan.


"SAYA MEMBUAT NATO KUAT," kata Trump di Truth Social Monday, akun media sosial (medsos) miliknya, dengan menggunakan huruf kapital.

"Ketika saya mengatakan kepada 20 negara yang tidak membayar bagian mereka secara adil, bahwa mereka harus MEMBAYAR, dan mengatakan tanpa melakukan hal tersebut Anda tidak akan mendapatkan Perlindungan Militer AS, uang pun mengalir masuk," tambahnya,

"Setelah bertahun-tahun ... itu adalah pemandangan yang indah untuk dilihat," ujarnya lagi.

Diketahui, pada tahun 2006, negara-negara NATO membuat komitmen- yang diresmikan pada tahun 2014- untuk membelanjakan 2% dari produk domestik bruto (PDB) mereka guna pertahanan mereka sendiri. Namun para anggota tidak membayar biaya berlangganan dan tidak "berutang" kepada aliansi tersebut untuk uang pertahanan.

Patokan 2% ini bersifat sukarela. Bahkan, tidak ada hukuman yang diabadikan dalam perjanjian pendiri NATO jika gagal.

Sebelumnya pada Sabtu di sebuah kampanye pemilihan presiden (pilpres) AS, Trump menggambarkan percakapannya dengan sesama kepala negara NATO saat dirinya menjabat. Meski tak spesifik ia merujuk bagaimana negara anggota enggan membayar untuk aliansi.

"Salah satu presiden sebuah negara besar berdiri dan berkata, 'Tuan, jika kami tidak membayar, dan kami diserang oleh Rusia, maukah Anda melindungi kami?' Saya berkata, 'Anda tidak membayar, Anda menunggak? Tidak, saya tidak akan melindungi Anda,'" kata Trump kepada para pendukungnya.

"Bahkan, saya akan mendorong mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan," katanya merujuk serangan Rusia.

Presiden AS Joe Biden sendiri mengecam komentar Trump. Menurutnya itu sangat "mengerikan dan berbahaya".

Ia mengatakan Trump jelas memberi pemimpin Rusia Vladimir Putin "lampu hijau untuk lebih banyak perang dan kekerasan". Pernyataan Trump muncul setelah anggota Senat dari Partai Republik pekan lalu menolak rancangan undang-undang bipartisan yang mencakup pendanaan sebesar US$60 miliar untuk Ukraina, ditambah bantuan untuk sekutunya Israel, serta reformasi untuk mengatasi krisis perbatasan AS-Meksiko.

Reaksi Putin

Sementara itu, Kremlin menolak mengomentari pernyataan Trump tentang tidak ingin melindungi negara NATO dari serangan Moskow di masa depan jika mereka terlambat membayar.

"Saya masih sekretaris pers (Presiden Rusia Vladimir) Putin, tapi bukan sekretaris Trump," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, menurut Reuters.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Harap Bisa 'Kopdar' Dengan Putin & Zelenskyy di KTT NATO