Perbandingan Harga Avtur RI dan Negara Tetangga, Siapa Paling Murah?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
12 February 2024 15:25
Pengisian Avtur pesawat (Pertamina)
Foto: Pengisian Avtur pesawat (Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) penerbangan atau avtur dituding jadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Bahkan Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) menyebut harga avtur di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan harga di beberapa bandara internasional.

Benarkah demikian? Mengutip laman resmi Pertamina, Senin (12/2/2024), harga avtur untuk penerbangan domestik periode 1-29 Februari 2024 di Bandara Soekarno Hatta tercatat sebesar Rp 13.300 per liter.

Bandara Kulonprogo sebesar Rp 15.415 per liter, Bandara Deli Serdang Rp 15.047 per liter, Bandara Ahmad Yani Rp 15.359 per liter, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Rp 15.359 per liter.

Selanjutnya, untuk penerbangan internasional dari Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 12.249 per liter (asumsi kurs Rp 15.685 per dolar AS), Bandara Kulonprogo Rp 14.116 per liter, Bandara Deli Serdang Rp 13.802 per liter, Bandara Ahmad Yani Rp 14.116 per liter, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Rp 13.959 per liter.

Nah jika dibandingkan dengan penjualan avtur oleh Badan Usaha swasta yakni Shell yang disalurkan untuk bandara internasional, terlihat harga avtur di Indonesia jauh lebih murah.

Mengutip laman resmi Shell, harga avtur di Bandara Changi International, Singapura misalnya tembus US$ 550 per 100 UGL (Unit Galon Liter) atau US$ 5,5 per galon. Hitungannya: US$ 5,5 x Rp15.685 (kurs rupiah hari ini) = Rp 86.267,5 per 3,78 liter. Itu artinya per liter avtur senilai Rp 22.822,1 per liter.

Sementara itu di Bandara KL International, Kuala Lumpur Malaysia yang tercatat sebesar US$ 560 per 100 UGL atau US$ 5,6 per gallon. Hitungannya US$ 5,6 x Rp 15.658 = Rp 87.836 per 3,78 liter atau Rp 23.237 per liter.

Melihat dari harga avtur itu, artinya harga avtur yang dijual oleh Pertamina cenderung lebih murah dibandingkan Shell di beberapa negara tetangga Indonesia itu.

Sebelumnya, Pertamina membantah bahwa harga avtur menjadi penyebab harga tiket melambung akhir-akhir ini. "Harga jual avtur tidak hanya ditentukan dari harga minyak mentahnya saja, namun juga dari kompleksitas penyaluran," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia dikutip, Senin (12/2/2024).

Sebagai negara kepulauan, penyaluran avtur di Indonesia dinilai memiliki tantangan tersendiri. "Security of supply menjadi hal yang perlu dipastikan, mengingat penyaluran avtur ke seluruh bandara hingga ke bandara perintis merupakan tantangan tersendiri," imbuhnya.

Meski begitu, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga secara konsisten menjaga nilai compliance yang mengacu kepada Kepmen ESDM No. 17 K/10/MEM/2019 mengenai Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

"Tidak hanya itu, Pertamina Patra Niaga juga menjaga nilai kompetitif dengan tingkat harga publikasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi fuel provider di lokasi Singapura," ujar Irto.

"Prinsipnya kami menghargai hasil evaluasi dari KPPU," tegas Irto.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Avtur Sudah Dekati Rp 15.000/Liter, Tiket Pesawat Aman?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular