Jawaban Menohok Bos Badan Pangan Soal Beli Beras Dibatasi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 12/02/2024 14:07 WIB
Foto: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi membenarkan bahwa tengah ada pembatasan untuk pembelian beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di toko ritel modern saat ini. Kebijakan itu terjadi demi pemerataan agar seluruh masyarakat tetap bisa mendapatkan berasnya. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi membenarkan tengah ada pembatasan untuk pembelian beras. Yaitu beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah ke pasar tradisional dan ritel modern. Kebijakan itu terjadi demi pemerataan agar seluruh masyarakat tetap bisa mendapatkan berasnya.

"Pembatasan seluruh ritel itu pemerataan. Karena kalau di ritel beli 10 ton itu bukan ritel namanya. Kalau 5-10 ton main ke pasar Cipinang, main disini ada. Kalau ke ritel 10 kg, di rumah kita cadangan 5-10 kg. kalau rumah kita 10 ton namanya jualan. kalau mau beli ton-tonan itu Cipinang," katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (12/2/2024).

Pagi tadi sudah ada perintah langsung dari Presiden Joko Widodo agar stok beras di pasar modern tetap terpenuhi. Demi meminimalisir kekosongan, pedagang beras di pasar Cipinang diminta untuk mengepak berasnya dan bisa mendistribusikan ke pasar tradisional. Permintaan itu karena pedagang beras Cipinang lebih banyak yang mendistribusikan dalam jumlah besar hingga ton-tonan, bukan per 5kg.


"Presiden perintahkan bereskan pasar Cipinang karena stok banyak tapi di pasar modern dikit. Saya minta Dirut Food Station, Ketua Aprindo, kami mau percepat 5 Kg-5 Kg SPHP. Nanti Bulog koordinasi dengan penggiling padi cetak secepatnya kirim ke pasar tradisional. Presiden perintahkan semuanya tolong ke convert ke 5 kg kirim ke modern market. Jadi teman-teman di Cipinang bantu saya," ujar Arief.

Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey membenarkan bahwa kebijakan ritel dalam membatasi pembelian beras sebanyak 10 Kg karena terbatasnya stok.

"Pembatasan supaya pemerataan, memang kita membatasi untuk setiap konsumen 2 kemasan x 5 Kg supaya ada pemerataan, jadi ngga ada yang beli berlebihan, ngga ada yang menyimpan karena konsumsi rumah tangga di ritel untuk rumah tangga, bukan dijual lagi dan sebagainya, jadi kita prioritaskan konsumi masyarakat 10 kg," ujar Roy.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bapanas Jamin Bansos Beras 10Kg Tepat Sasaran & Berkualitas