FOTO Internasional

Potret Chaos Pemilu Pakistan, Demo Massal-Polisi Tembak Gas Air Mata

Reuters, AP, AFP, CNBC Indonesia
Senin, 12/02/2024 16:20 WIB

Pakistan di ambang kekacauan ditengah tuduhan meluasnya kecurangan yang menargetkan partai politik Khan dan kelompok nasionalis lainnya dalam pemilihan umum.

1/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Pakistan di ambang kekacauan setelah partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin mantan Perdana Menteri Imran Khan diklaim memenangkan pemilu. (AP Photo/Fareed Khan)

2/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Khan ketika protes pecah di seluruh Pakistan di tengah tuduhan meluasnya kecurangan yang menargetkan partai politik Khan dan kelompok nasionalis lainnya dalam pemilihan umum. (Photo by Asif HASSAN / AFP)

3/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Hasil pemilu, yang berlangsung pada hari Kamis, memberikan kejutan bagi partai PTI yang dipimpin Khan, yang memenangkan kursi terbanyak meskipun menghadapi tindakan keras yang dilakukan oleh kekuatan militer negara tersebut. (REUTERS/Fayaz Aziz)

4/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Namun tanpa adanya pemenang mayoritas yang jelas, negara ini tetap berada dalam kekacauan karena beberapa partai menyatakan mereka akan membentuk pemerintahan, dan protes menutup sebagian besar negara tersebut. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

5/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Gelombang popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat para kandidat yang berafiliasi dengan PTI mendapatkan lebih dari 90 kursi parlemen, namun hal tersebut tidak cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas. (AP Photo/Fareed Khan)

6/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

Partai Khan mengeklaim bahwa jumlah sebenarnya kursi yang dimenangkannya lebih dari 150 dan menuduh adanya kecurangan sistematis dalam penghitungan dan pencatatan suara, dan mereka menantang lusinan hasil pemilu di pengadilan. (REUTERS/Fayaz Aziz)

7/7 Pendukung partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara meneriakkan slogan-slogan saat protes terhadap penundaan hasil pemilihan parlemen oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan, di Karachi, Pakistan, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Fareed Khan)

PTI menentang tindakan keras selama berbulan-bulan yang menghambat kampanye dan memaksa kandidat untuk mencalonkan diri sebagai calon independen dengan hasil gabungan yang masih menantang saingan partai tersebut. (AP Photo/Fareed Khan)