Internasional

Muncul Fenomena Baru di Korea, Konglomerat Ogah Buka Lowongan Kerja

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 February 2024 14:35
Ilustrasi ekonomi Korea Selatan. (AP Photo)
Foto: Ilustrasi ekonomi Korea Selatan. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Muncul sebuah fenomena baru di dunia kerja Korea Selatan, konglomerat enggan mulai ragu untuk memperkerjakan pekerja baru dan bahkan sebagian besar perusahaan besar berencana mempekerjakan kurang dari 100 pekerja.

Fenomena ini terlihat dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan portal kerja online Incruit pada Kamis (8/2/2024). Dalam laporan itu, diketahui perusahaan konglomerat ogah membuka lowongan pekerjaan lantaran prospek bisnis mereka diselimuti ketidakpastian.

"Incruit dapat mengonfirmasi bahwa perusahaan mengambil pendekatan yang sangat konservatif terhadap rencana perekrutan mereka," kata CEO Incruit Seo Mi-young, seperti dikutip Korea Herald.

Laporan itu juga menunjukkan sekitar 67% konglomerat dengan lebih dari 1.000 karyawan mengonfirmasi mereka memiliki rencana perekrutan tahun ini. Jumlah ini turun selama tiga tahun berturut-turut dari masing-masing 72% dan 73% pada tahun 2023 dan 2022.

Incruit mensurvei 88 konglomerat, 134 perusahaan menengah dengan 300-999 karyawan dan 488 perusahaan kecil dengan kurang dari 300 pekerja antara 22-30 Januari 2024 lalu.

Laporan itu menambahkan banyak juga yang belum mengonfirmasi rencana perekrutan mereka. Dari 710 perusahaan yang berpartisipasi dalam survei ini, 41,4% mengatakan telah menyelesaikan rencana perekrutan mereka, sementara 29,9% mengatakan belum memutuskan rencana perekrutan.

Jumlah rekrutmen oleh perusahaan konglomerasi juga diperkirakan akan menyusut pada tahun ini.

Dari 88 konglomerat, hanya 3,8% yang menyatakan akan merekrut lebih dari 100 karyawan baru. Proporsi konglomerat yang akan mempekerjakan pekerja berusia antara 10-99 tahun mencapai 67,3%, turun sekitar 10 poin persentase dari tahun lalu. Konglomerat yang menyatakan akan mempekerjakan kurang dari 10 karyawan baru juga mencapai 28,8%.

Pada tahun 2024, proporsi keseluruhan perusahaan yang memiliki rencana perekrutan tahunan juga mengalami penurunan. Tahun ini, 71,3% dari 710 perusahaan yang berpartisipasi dalam survei mengatakan berencana merekrut karyawan baru tahun ini. Angka ini turun secara signifikan dibandingkan tahun lalu, ketika jumlahnya mencapai 79,3%, setelah pulih dari 51,9% pada tahun 2022.

Dari 710 perusahaan yang berpartisipasi dalam survei ini, 65,6% mengatakan mereka akan mempekerjakan kurang dari 10 orang tahun ini, sementara 33% mengatakan mereka akan mempekerjakan antara 10-99 orang. Hanya 1,4% dari total yang mengatakan mereka akan mempekerjakan lebih dari 100 orang.

Perusahaan-perusahaan menengah dan kecil juga telah mengurangi jumlah perekrutan mereka pada tahun ini. Laporan tersebut menyatakan 73,9% dari 134 perusahaan menengah dan 71,3% dari 488 perusahaan kecil telah menyelesaikan rencana perekrutan untuk tahun ini, namun angka tersebut turun dari 75,5% dan 81,3% pada tahun lalu.

Perusahaan berukuran kecil, khususnya, mungkin juga menghadapi kesulitan dalam mendapatkan karyawan baru. "Perusahaan berukuran kecil mungkin terus menghadapi kesulitan dalam merekrut karyawan baru karena generasi muda cenderung lebih memilih pekerjaan di konglomerat," kata sumber industri.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Korsel Blak-blakan Minat di Proyek IKN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular