
Dibayangi Teror Bom, Pemilu Pakistan Tetap Berlangsung
Sehari jelang pemilu terjadi peningkatan aksi kekerasan di Pakistan, termasuk serangan bom yang menewaskan sedikitnya 26 orang di Balochistan.

Pakistan resmi menggelar pemilihan umum (pemilu) hari ini, Kamis (8/2). Untuk sementara waktu Paksitan menghentikan layanan seluler ketika jutaan orang pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih pemerintahan baru. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan tindakan tersebut memang diperlukan, mengingat adanya insiden teror yang terjadi baru-baru ini di negara tersebut. (AP Photo/K.M. Chaudary)

Sehari menjelang pemilu, pada Rabu (7/2), telah terjadi peningkatan aksi kekerasan di Pakistan, termasuk serangan bom yang menewaskan sedikitnya 26 orang di Balochistan. (AP Photo/K.M. Chaudary)

Pakistan pernah menutup akses internet untuk mengontrol arus informasi – meskipun penutupan sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya, terutama selama pemilu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Mantan duta besar Pakistan untuk Inggris dan Irlandia mengatakan bahwa pengeboman yang terjadi pada malam menjelang pemilu parlemen di negara itu justru menunjukkan "runtuhnya hukum dan ketertiban", serta merusak upaya negara dalam membangun proses demokrasi. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Sebanyak 128 juta orang terdaftar untuk memberikan suara mereka, dan hampir setengahnya berusia di bawah 35 tahun. Lebih dari 5.000 kandidat – 313 di antaranya adalah perempuan memperebutkan 336 kursi dalam pemilu kali ini. (REUTERS/Navesh Chitrakar)