Go Green! Pemerintah Uji Coba Campuran BBM Pertalite dari Tebu

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
06 February 2024 19:05
BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah sudah melakukan uji coba pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis bioetanol berbasis tetes tebu (molase) dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo. Dia menyebut, dengan pencampuran BBM Pertalite dengan bioetanol, maka akan menghasilkan produk BBM setara dengan RON 92 (Pertamax).

Namun, Edi mengatakan program pencampuran BBM dengan bioetanol yang dilakukan secara komersial saat ini masih diberlakukan untuk Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) atau BBM non subsidi seperti Pertamax Series Pertamina, seperti halnya produk Pertamax Green 95.

Sedangkan, Pertalite sendiri merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau diberikan "subsidi" yang dikenal dengan "kompensasi" oleh pemerintah.

"Kalau dari Pertalite jadi (RON) 92 itu udah uji coba, tapi kita karena masuknya bahan bakar umum jadi kan yang RON 95, jadi untuk Pertamax 95 tadi yang sudah berlakukan seperti itu," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (6/2/2024).

Edi mengatakan, pihaknya belum menargetkan kapan implementasi pencampuran BBM Pertalite dengan bioetanol bisa dilakukan secara komersial. Namun yang pasti, pihaknya saat ini masih menunggu evaluasi dari uji pasar yang dilakukan untuk Pertamax Green 95 dengan campuran bioetanol 5% (E5).

"Kita harap nanti evaluasi tadi market trial," tambahnya.

Selain itu, Edi juga mengungkapkan, sebelum mengembangkan bioetanol lebih jauh lagi, pemerintah masih harus menyelesaikan permasalahan cukai yang dikenakan pada produk bioetanol.

"Kita nanti masih ada aspek-aspek non teknis terutama masalah bea cukai-nya kan harus diselesaikan dulu," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membeberkan pemerintah bakal menggenjot peningkatan kadar campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) bioetanol sebesar 20% (E20) pada tahun 2025.

Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan campuran E20 ini nantinya tidak hanya dimasukkan ke dalam BBM jenis Non PSO seperti Pertamax. Namun demikian, campuran E20 juga akan dimasukkan ke dalam BBM jenis PSO seperti Pertalite.

"Tahun depan sesuai Permen ESDM No 12 tahun 2015 itu sudah harus 20% apa kandungan bioetanol kita di dalam itu di dalam istilah dari campuran PSO maupun non PSO. Jadi non PSO apa itu yang seperti Pertamax, Pertamax Dex, maupun yang PSO Pertalite itu juga sudah harus mengandung komponen E20 sebetulnya kalau kita bicara regulasi," kata Saleh dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (30/1/2024).

Meski begitu, Saleh mengakui dari sisi kesiapan infrastruktur dan pemasok bahan baku serta produksi, saat ini kondisinya belum optimal. Adapun, saat ini potensi pemanfaatan fasilitas pabrik fuel grade ethanol baru mencapai 60 ribu kilo liter (kl) dari 4 perusahaan, hanya saja yang mampu diproduksi saat ini baru mencapai 40 ribu kl.

"Ini menjadi persoalan karena Pertamina tidak bisa lalu melakukan ekspansi secara total ya karena keterbatasan suplai ini," kata dia.

Oleh karena itu, opsi yang perlu dipikirkan dan menjadi bahan pertimbangan oleh badan usaha penugasan maupun swasta adalah melakukan impor bahan baku bioetanol.

"Sama-sama impor juga cuman yang 1 nya itu adalah impor fosil yang satu adalah impornya energi terbarukan kalau dari sisi portofolio terbarukan badan usaha Pertamina ini akan lebih bagus menurut saya meskipun tentu perlu dikaji," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gimana Kabar Bensin Pertamax Green 92? Ini Kata Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular