Internasional

Militer Israel Diguncang Skandal 72 Virgins Uncensored, Apa Itu?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 February 2024 17:00
Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman merilis video pada Sabtu (3/2/2024) yang menunjukkan para pejuang melakukan latihan militer melawan sasaran-sasaran tiruan Israel. (Tangkapan Layar Video Reuters/HOUTHI MEDIA CENTER)
Foto: (Tangkapan Layar Video Reuters/HOUTHI MEDIA CENTER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal kembali mengguncang militer Israel, IDF. Di tengah peperangan dengan milisi Hamas di Gaza, pasukan Negeri Yahudi itu digoyang persoalan kepemilikan akun media sosial yang menampilkan sesuatu yang tidak senonoh dan tak etis.

Saluran tersebut berada di media sosial Telegram bernama "72 Virgins-Uncensored". Akun ini mengunggah foto dan video penuh darah dari garis depan perang Israel di Gaza.

Investigasi kemudian mengungkapkan bahwa saluran itu dijalankan oleh militer Israel. IDF awalnya menyangkal bahwa mereka berada di balik video-video aneh tersebut.

Namun hasil terbaru Haaretz dikutip Selasa (6/2/2024), menyebut juru bicara pasukan Israel mengatakan bahwa militer mengetahui bahwa "sebenarnya tentaranya-lah yang berada di balik postingan saluran tersebut".

Mayjen IDF Oded Basyuk melakukan penyelidikan internal dan menyebut "orang-orang dalam rantai komandonya berbohong kepadanya tentang saluran tersebut dan hubungannya dengan Departemen Pengaruh Israel".

"Setelah temuan ini, komandan unit tersebut pada masa perang akan mengakhiri dinas militernya," lapornya.

Diketahui "72 Virgins-Uncensored", kerap memuat video dan gambar yang menampilkan mayat warga sipil Palestina dengan teks rasis seperti "membasmi kecoak...membasmi tikus Hamas... Bagikan keindahan ini".

Beberapa video lain juga telah menjadi viral setelah menunjukkan tentara mengejek warga Palestina dengan mencelupkan peluru mereka ke dalam lemak babi, yang dilarang dalam Islam.

"Laki-laki yang hebat!!!! Lumasi peluru dengan lemak babi. Kamu tidak akan mendapatkan perawanmu," isi teks dalam video tersebut, berdasarkan terjemahan dari Haaretz.

Sejak 7 Oktober, hampir 30.000 warga Palestina telah dibunuh oleh militer Israel di Gaza. IDF telah memblokir hampir semua bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina yang berpenduduk padat.

Tel Aviv mengaku bahwa aksi militernya ini dilakukan untuk membasmi kelompok militer Gaza, Hamas. Namun, beberapa narasi mulai digaungkan kelompok sayap kanan di negara itu seperti pengusiran warga Gaza dan pembuatan wilayah kantong Palestina itu sebagai buffer zone.

Narasi ini ditolak keras oleh sebagian negara dunia. Bahkan, Amerika Serikat (AS) dan Jerman, yang dikenal memberikan dukungan pada Israel, menganggap narasi semacam itu sebagai sesuatu yang tidak bertanggung jawab,


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal! Putra Biden Terlibat Penipuan, Segera Disidang Pengadilan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular