Foto Internasional

Anak-Anak Gaza Berebut Makanan di Tengah Ancaman Krisis Gizi

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 05/02/2024 19:45 WIB

PBB dan UNICEF memproyeksikan lebih dari 10.000 anak di Gaza berisiko mengalami kekurangan gizi.

1/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Sejumlah anak antre untuk menerima bantuan makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). Konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas membuat warga Palestina di bayang-bayangi kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

2/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Mengutip dari Reuters, badan anak-anak PBB dan UNICEF, memproyeksikan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, lebih dari 10.000 anak di Gaza berisiko mengalami kekurangan gizi, yang merupakan salah satu akibat paling serius dari kekurangan gizi, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

3/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kelaparan menghantui seluruh Jalur Gaza, daerah kantong kecil tempat 2,3 juta orang hidup di bawah pemboman Israel sejak 7 Oktober saat mereka memerangi militan Hamas. PBB pada pekan ini memperingatkan bahwa wilayah-wilayah di wilayah tersebut terancam kelaparan. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

4/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Meskipun daerah dekat perbatasan Mesir hanya mendapat pasokan makanan impor yang terbatas, masyarakat di bagian utara dan tengah wilayah tersebut, tempat pertempuran paling sengit terjadi, menghadapi bencana, kata para pekerja bantuan. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

5/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

“Situasi pangan di wilayah utara benar-benar mengerikan. Hampir tidak ada makanan yang tersedia dan semua orang yang kami ajak bicara meminta makanan,” kata Sean Casey, koordinator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gaza. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

6/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Para petugas medis di rumah sakit di Gaza menggambarkan bayi-bayi yang lahir sakit dari ibu yang kekurangan gizi, bayi yang berat badannya turun, ibu yang tidak dapat memproduksi ASI, dan pasien yang terluka terlalu lemah karena kelaparan untuk melawan infeksi. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

7/7 Sejumlah anak antre untuk menerima makanan pada dapur umum pengungsian di Rafah, Selatan Jalur Gaza, Senin (5/2/2024). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Di bangsal rumah sakit Rafah, dokter anak Jabr al-Shaer menunjuk pada seorang bayi yang berat badannya turun menjadi 5,5 kg (12 pon) dari 7,5 kg pada satu setengah bulan yang lalu (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)